Kisah Para Penganut Bumi Datar Punya Klub Bernama Bumi Datar FC

"Mereka bahkan mengikuti kompetisi resmi di Spanyol. Mereka ada di posisi 10 klasemen."

Feature | 27 August 2020, 03:06
Kisah Para Penganut Bumi Datar Punya Klub Bernama Bumi Datar FC

Libero.id - Bukti fisik menunjukkan bumi itu bulat. Namun, pendapat tersebut ternyata tidak menghilangkan niat sejumlah orang untuk memiliki pendapat lain, bahwa bumi itu sebenarnya datar. Bahkan, golongan ini punya klub sepakbola profesional.

Sebagai sebuah gerakan pemikiran, kaum pendukung teori bumi datar ternyata sudah berhasil masuk ke segala penjuru kehidupan, termasuk mempengaruhi klub sepakbola. Di Spanyol, tim Tercera Division (Divisi IV) harus megubah namanya dari Mostoles Balompie menjadi Flat Earth FC demi mendukung pemikiran unik tersebut.

Berdasarkan sejarah, Mostoles lahir pada 2016. Saat itu, mereka membeli lisensi klub yang berdiri pada 1969, CDC Comercial. Pada musim kelahirannya, Mostoles berstatus sebagai klub satelit RCD Carabanchel, yang bermain di Liga Preferente (Divisi V). Lalu, pada 2019, mereka promosi ke Tercera Division.

Sebelum tampil di Tercera Division Group 7, Sang Presiden klub, Javi Poves, memutuskan mengubah nama Mostoles menjadi Flat Earth FC. Penggantian nama tersebut dilakukan dengan sengaja, meski tanpa meminta persetujuan para pendukung.

Dengan nama baru, Mostoles juga memindahkan markasnya. Sebelumnya, mereka berkandang di Mostoles. Itu distrik di selatan Madrid yang menjadi tempat kelahiran Iker Casillas dan Ruben de la Red. Setelah berubah menjadi Flat Earth, mereka bermarkas di Madrid, tepatnya di Estadio Castroserna. 

Libero.id

Kredit: facebook.com/FlatEarthFC

Saat itu, Poves berpendapat sepakbola menjadi media yang tepat untuk menyebarkan gerakan bumi datar. Dia menganggap teori bumi bulat hanya sebuah konspirasi global yang memiliki tujuan tidak bagus sehingga harus dilawan bersama-sama oleh para penganut teori bumi datar.  

"Kami merupakan klub sepakbola profesional dari Tercera Division di Spanyol. Kami dilahirkan untuk menyatukan suara jutaan pengikut gerakan bumi datar dan semua orang yang mencari jawaban dan kebenaran sejati," kata Poves pada musim panas 2019, dilansir Marca.

Orang yang yang percaya bumi datar sebetulnya sudah membuat gerakan sejak 1950-an. Setelah sempat menghilang, para penganutnya kembali berkembang dan menjadi sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut tidak lepas dari kepopuleran sejumlah video tentang teori bumi datar yang viral Youtube maupun Twitter.

Tanpa pernah ragu, para pengikut gerakan ini mengadakan konferensi di Amerika Serikat dalam kurun waktu 2017-2018. Mereka membawa misi utama untuk meyakinkan banyak orang bahwa bumi memang datar. Mereka menolak fakta ilmiah bahwa bentuk bumi bulat.

"Sebagai olahraga yang paling populer, sepakbola punya dampak terbesar di dunia. Bagi saya menciptakan sebuah klub yang didedikasikan untuk gerakan bumi datar adalah cara terbaik untuk selalu muncul di media," ucap Poves.

"Flat Earth menjadi klub sepakbola pertama di dunia yang terkait sebuah gagasan dan tujuan tanpa memiliki lokasi yang spesifik. Klub sepakbola profesional adalah subjek yang tidak hanya untuk suatu bangsa atau kota. Flat Earth adalah klub sepak bola pertama yang pengikutnya disatukan oleh hal yang paling penting, yaitu gagasan," tambah mantan pemain Sporting Gijon itu.

Menggunakan nama Flat Earth, prestasi tim berseragam biru tersebut di Tercera Division musim ini lumayan. Tergabung di Grup 7, yaitu tim-tim yang berasal dari Madrid dan sekitarnya, Flat Earth berkutat di papan tengah sejak kick-off hingga kompetisi dihentikan sementara.

Akibat pandemi Covid-19, Tercera Division dihentikan pada pekan 28. Hasilnya, skuad asuhan Javier de Lucas itu mampu mengakhiri kompetisi di posisi 10 klasemen. Dengan 39 poin, mereka harus merelakan Navalcarnero memuncaki klasemen dengan 53 poin.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network