Ada-ada Saja! Argentina Dikritik Tak Punya Pemain Keturunan Afrika di Piala Dunia 2022

"Apa harus menaturalisasi pemain Kamerun?"

Analisis | 31 January 2023, 04:59
Ada-ada Saja! Argentina Dikritik Tak Punya Pemain Keturunan Afrika di Piala Dunia 2022

Libero.id - Pesta kemenangan Argentina di Piala Dunia 2022 telah berlalu, dan semua orang kini kembali ke kehidupan normal. Tapi, kritik untuk La Albiceleste ternyata belum berhenti. Salah satu yang cukup aneh dan tampaknya mengada-ada adalah kritik tidak adanya pemain kulit hitam di samping Lionel Messi.

Argentina juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis. Lionel Messi memimpin rekan-rekannya menuju momen bersejarah di Qatar dengan penuh perjuangan. Itu membuat rakyat di negara Amerika Latin terpesona dan jutaan orang berbondong-bondong ke jalan-jalan Buenos Aires untuk merayakannya.

Ternyata, tidak semua orang senang dengan apa yang disaksikan di lapangan hijau Lusail Iconic Stadium, Doha.

Kritik datang dari salah seorang podcaster terkenal di Amerika Serikat (AS), Joe Budden. Dia  menyebut kemenangan Argentina tidak lengkap karena  tidak adanya pemain berkulit hitam. "Tidak ada orang kulit hitam yang bermain untuk Argentina. Tidak ada orang kulit hitam. Jadi, orang berpikir itu aneh," kata Joe Budden.

Kritik kepada Argentina ini tampaknya salah alamat. Ini seperti mempertanyakan mengapa di China tidak ada pemain-pemain keturunan Afrika. 

Benarkah seperti itu? Joe Budden ternyata punya pendapat sendiri. "Berdasarkan apa yang saya baca, mereka memiliki demografi orang kulit hitam yang bagus. Dan sekarang demografi itu tidak terwakili di mana pun," kata Joe Budden mencoba menjelaskan.

Meski tidak menyebutkan sumbernya, Joe Budden kemudian menarik kesimpulan yang dia baca di internet tentang sejarah Argentina. "Populasi kulit hitam Argentina telah dihapus. Itu dihapus secara sistematis dalam upaya menutupi sejarah," kata Joe Budden lagi.

Menurut apa yang dia baca, presiden-presiden Argentina pada periode 1868-1874 melakukan genosida terselubung yang memusnahkan populasi keturunan Afrika. Jadi, ketika pada 1875 diadakan sensus nasional, pemerintah tidak repot-repot memasukkan keturunan Afrika sebagai warga negara.

"Argentina melembagakan kebijakan yang sangat menindas dan mematikan untuk membasmi orang kulit hitam. Mereka memisahkan komunitas kulit hitam dari keturunan Eropa, menempatkan mereka dalam kemelaratan tanpa infrastruktur kesopanan dan perawatan kesehatan," kata Joe Budden.

"Genosida ini juga merupakan perekrutan paksa orang ini ke dalam militer, pemenjaraan massal untuk kejahatan ringan atau rekayasa, dan eksekusi massal," tambah Joe Budden.

Video kritik Joe Budden terhadap Argentina bisa ditemuai di media sosia. Contohnya, d Facebook, yang dilihat hampir 55.000 kali.

Hanya saja, banyak juga orang di bagian komentar yang tidak setuju dengan pendapat Joe Budden. Beberapa orang Argentina yang paham dengan sejarahnya juga banyak memberikan tanggapan maupun membantah apa yang dikatakan Joe Budden.

"Argentina adalah sebuah negara, bukan film Netflix," tulis seorang pengunjung. Ada juga yang menulis: "Ini (komentar Joe Budden) tidak masuk akal". Yang ketiga bertanya: "Orang-orang ini bercanda?"

Jadi, apakah tidak adanya orang kulit hitam di La Albiceleste yang memenangkan Piala Dunia 2022 berarti tidak sah? Ada-ada saja!

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network