Gagal di Dua Piala Dunia Beruntun Ibarat Bencana Bagi Jerman

"Ada masalah di regenerasi pemain Jerman..."

Berita | 02 December 2022, 11:08
Gagal di Dua Piala Dunia Beruntun Ibarat Bencana Bagi Jerman

Libero.id - Pemenang juara Piala Dunia 2014, Timnas kini kembali terpukul mundur di babak penyisihan Grup setelah finish di posisi ketiga klasemen Grup E.
   
Penyerang anyar Jerman, Thomas Mueller mengatakan tersingkirnya negaranya dari Piala Dunia di babak penyisihan grup untuk kedua kalinya secara beeruntun ibarat bencana besar bagi Jerman.

Pasalnya, kegagalan lolos di Piala Dunia edisi 2018 lalu masih dapat dimaklumi semua orang karena adanya kutukan juara bertahan. Di mana saat itu, Jerman berstatus sebagai pemenang Piala Dunia 2014. Namun kini, Jerman mengulangi kegagalan itu dua kali.

Pada pertandingan terakhir mereka di grup E, Jerman sukses mengalahkan Kosta Rika dengan skor 4-2, akan tetapi Spanyol kalah 2-1 dari Jepang yang berarti Jerman finis ketiga di Grup E di belakang Spanyol, dengan kedua tim memiliki empat poin dan dan posisi ditentukan hanya dengan selisih gol.

“Ini luar biasa pahit bagi kami karena hasil kami sudah cukup. Itu adalah perasaan tidak berdaya.” kata Mueller.

Mueller merupakan salah satu pemain yang masih memperkuat timnas Jerman hingga sekarang setelah negara itu menjadi pemenang Piala Dunia 2014, penyerang Bayer Munich itu juga berada di tim yang tersingkir pada tahap yang sama empat tahun lalu di Rusia.

Sementara itu, pelatih Jepang Hajime Moriyasu mengatakan dia mengincar penyelesaian terbaik untuk negaranya di Piala Dunia setelah mereka mengejutkan Spanyol 2-1 untuk finis di puncak Grup E pada Jumat (2/12/22) pukul 02:00 dini hari WIB.

Selanjutnya, tim Samurai Biru akan menghadapi Kroasia di babak 16 besar, tetapi Moriyasu terlihat jauh lebih bersemangat setelah mengalahkan dan membantu menyingkirkan juara empat kali Jerman.

Ini adalah keempat kalinya Jepang finis di babak 16 besar tetapi mereka tidak pernah melampaui tahap itu.

“Dalam hal finis, target baru kami adalah delapan besar,” kata Moriyasu.

“Para pemain menunjukkan kepada kami pandangan yang berbeda dan baru untuk bisa bertarung di panggung dunia.

"Saya ingin membuat rekor baru dari delapan besar atau lebih baik." tambah pelatih Jepang.

Pasa laga terakhirnya di grup E, Spanyol sempat memimpin dulu saat melawan Jepang melalui sundulan Alvaro Morata, tetapi seperti comeback mereka melawan Jerman, tim asuhan Moriyasu membalikkan keadaan setelah turun minum.

Ritsu Doan mencetak gol dari luar kotak penalti pada menit ke-48 dan tiga menit kemudian Ao Tanaka mencetak gol dari garis gawang.

Gol kontroversial itu diberikan setelah ofisial wasit memutuskan bahwa bola tidak keluar dari permainan menggunakan VAR.

(atmaja wijaya/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network