Libero.id - Manchester United belum pernah memenangkan trofi Liga Premier sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Tapi, Setan Merah tercatat dalam sejarah klub 2022/2023 dengan pengeluaran gaji terbesar.
Musim ini, Man United menghabiskan sekitar 30% lebih banyak untuk membayar gaji dari klub rival lainnya, khususnya Manchester City.
Selain mengumpulkan salah satu skuad termahal di Eropa dalam hal biaya transfer, Man United juga menghabiskan jauh lebih banyak uang daripada beberapa klub yang mengungguli mereka. Liverpool misalnya, menghabiskan sekitar 80 juta pounds (Rp1,4 triliun) lebih sedikit per tahun untuk membayar upah.
Tapi, beda dengan Man United, Liverpool telah berhasil memenangkan setiap trofi sejak Setan Merah terakhir mengangkat trofi. "Saya tidak percaya investasi yang telah dilakukan ke dalam skuad dalam lima, enam, tujuh tahun terakhir," kata mantan bek kanan Man United, Gary Neville, pada Januari 2020.
"Saya melihat statistik dua minggu lalu bahwa Man United memiliki tagihan upah tertinggi kedua di dunia. Dan, itulah skuad yang mereka miliki. Ini tak termaafkan. Ini benar-benar gila," tambah mantan pemain yang kini beralih profesi menjadi komentator pertandingan.
"Saya tidak bisa mengubah kepemilikan Man United, tidak ada yang bisa. Tapi, saya berjuang untuk memahami mengapa kepemilikan bertahan dalam mempercayai tim manajemen untuk mengawasi pembangunan tim pemenang gelar Liga Premier sejak Sir Alex Ferguson pergi," ungkap Gary Neville.
"Ada bakat nyata di tim eksekutif itu. Mereka dapat menciptakan pendapatan. Mereka dapat melakukan hal-hal di klub yang dapat membantu untuk bersikap adil. Tapi, dalam hal apa yang perlu dilakukan klub selama beberapa tahun sekarang adalah menempatkan yang terbaik pada operator sepakbola berkelas ke klub itu. Mereka tidak melakukannya. Mereka tidak melakukannya dan itu berantakan," beber Gary Neville.
Ed Woodward telah meninggalkan jabatannya. Kini, usaha sedang dilakukan di belakang layar untuk membangun skuad Erik ten Hag yang bisa menantang Man City di puncak klasemen. Tapi, kemajuannya tidak terlalu cepat.
Musim lalu klub finish di urutan keenam. Mereka mencatat penghitungan poin terendah mereka di era Liga Premier, meski membanggakan pemain dengan bayaran tertinggi di sepakbola Inggris.
Nah, berikut adalah rangkuman lengkap tentang berapa gaji yang dibayarkan setiap klub Liga Premier berdasarkan data dari FBref dan Capology:
1. Manchester United: 222.984.000 pounds (Rp4,067 triliun)
2. Chelsea: 169.720.000 pounds (Rp3,95 triliun)
3. Manchester City: 163.060.000 pounds (Rp2,97 triliun)
4. Liverpool: 141.782.000 pounds (Rp2,6 triliun)
5. Tottenham Hotspur: 101.344.000 pounds (Rp1,84 triliun)
6. Arsenal: 85.490.000 pounds (Rp1,6 triliun)
7. Leicester City: 78.780.000 pounds (Rp1,4 triliun)
8. Aston Villa: 75.232.000 pounds (Rp1,37 triliun)
9. West Ham United: 70.160.000 pounds (Rp1,79 triliun)
10. Newcastle United: 62.610.000 pounds (Rp1,14 triliun)
11. Crystal Palace: 59.180.000 pounds (Rp1,1 triliun)
12. Everton: 43.120.000 pounds (Rp786 miliar)
13. Wolves: 38.310.000 pounds (Rp698 miliar)
14. Fulham: 37.610.000 pounds (Rp685 miliar)
15. Southampton: 35.380.000 pounds (Rp645 miliar)
16. Bournemouth: 32.044.000 pounds (Rp584 miliar)
17. Nottingham Forest: 28.590.000 pounds (Rp521 miliar)
18. Brighton and Hove Albion: 28.340.000 pounds (Rp516 miliar)
19. Leeds United: 17.300.000 pounds (Rp315 miliar)
20. Brentford: 15.240.000 pounds (Rp277 miliar)
(diaz alvioriki/anda)
Opini