Kisah Pabrik Winger Dortmund, Satu Lepas Diganti yang Lain

"Lihat tren ajaib ini. Pulisic pergi diganti Dembele. Dembele pergi diganti Sancho. Sancho pergi diganti Reyna."

Analisis | 07 August 2020, 12:00
Kisah Pabrik Winger Dortmund, Satu Lepas Diganti yang Lain

Libero.id - Dalam beberapa tahun terakhir Borussia Dortmund telah menemukan  dan memoles, beberapa pemain muda  yang berposisi sebagai winger, kualitas mereka juga jempolan alias terbaik dalam posisinya di dunia sepakbola.

Mereka di antaranya Christian Pulisic, Ousmane Dembele, Jadon Sancho dan sekarang ada Gio Reyna.

Sebelum nama-nama di atas tenar, Dortmund telah lama menikmati layanan dari barisan winger berbahaya, termasuk Marco Reus, Thorgan Hazard, Jakub Blaszczykowski dan Henrikh Mkhitaryan. Tetapi yang masih segar dalam ingatan penggemar sepakbola adalah mereka yang disebut pada permulaan tulisan ini.

Menariknya, 4 pemain tersebut datang pada musim yang berbeda. Ketika satu orang diboyong klub lain, lalu yang satu datang seolah saling mengantikan para pendahulunya. Berikut ulasan yang dapat Libero.id sajikan dikutip dari Bundesliga:

Christian Pulisic

Libero.id

Kredit: bundesliga.com

Setelah diundang untuk berlatih bersama tim utama Dortmund selama liburan musim dingin 2015/16, Pulisic  yang kala itu berusia 17 tahun itu melakukan debutnya di Bundesliga di paruh kedua musim. Pulisic memainkan sembilan laga dan mencetak dua gol, cukup  untuk menggarisbawahi reputasinya sebagai remaja yang menjanjikan.

Sejak saat itu, pesepakbola asal Amerika ini mulai mendapat menit bermain yang banyak, sehingga total penampilan Pulisic menjadi 90 laga di Bundesliga pada tiga musim beruntun, termasuk 55 starter, 13 gol dan 16 assist.

Diberkati  kaki yang lincah, kemampuan Pulisic dalam menggiring bola dan menghadapi pemain bertahan menarik minat klub-klub besar Eropa, namun pada akhirnya Chelsea memenangkan perburuan itu pada musim panas 2019.

Ousmane Dembele

Libero.id

Kredit: bundesliga.com

Setahun setelah Pulisic, datang pemain sayap berikutnya, dialah Ousmane Dembele, pada musim 2016/17. Pemain timnas Prancis, yang saat itu berusia 20 tahun, benar-benar siap berlari dan mengacak-acak pertahanan lawan. Dengan kecepatan tertinggi 21,31 miles per hour, urusan gampang untuk merepotkan tim lawan.

"Dia pemain yang luar biasa, dia sangat cepat. Saya bisa melihat setiap hari dalam latihan, dia sangat berbakat," kata mantan pelatih Dortmund, Thomas Tuchel.

Dembele membuat 32 penampilan, 22 di antaranya sebagai starter, menyumbang 6 gol, 12 assist dan tak terhitung berapa kali bikin repot bek lawan. Secara alami Dembele sama baiknya ketika mengoperasikan kaki kiri dan kanan, dia juga bisa bermain di kedua sayap. Kombinasi kecepatan, gocekan, dan usia muda membuat Barcelona tak mau menunda lagi untuk memboyong Dembele.

Jadon Sancho

Libero.id

Kredit: bundesliga.com

Kepergian Dembele ke Barcelona pada musim panas 2017 segera membuka pintu bagi bintang muda Dortmund berikutnya, yakni Jadon Sancho. Direkrut sebagai pemain berusia 17 tahun dari akademi muda Manchester City, penyerang Inggris itu mendapatkan jersey nomor 7, angka yang persis saat baru saja ditinggalkan Dembele.

"Jadon sudah sangat bagus. Meskipun dia masih sangat muda, dia sudah memainkan peran yang menentukan. Dia memiliki keterampilan dribbling yang luar biasa,” ucap pelatih kepala Dortmund, Lucian Favre.

Kabarnya Sancho akan segera menyusul pendahulunya yakni Pulisic, yang kini bermain di Liga Premier bersama Chelsea, tetapi Sancho akan berganti seragam Manchester United.

Giovanni Reyna

Libero.id

Kredit: transfermarkt.com

Jadon Sancho boleh saja pergi, tapi Dortmund tak pernah kehabisan pengganti. Kali ini yang menggantikan posisi Sancho ialah remaja kelahiran 13 November 2002 bernama Giovanni Reyna. Kemampuan rekan satu negara Pulisic ini tak kalah mengesankan. Reyna punya daya adaptasi yang bagus.

Pada mulanya, Reyna diboyong dari klub lokal Amerika Serikat dengan niat untuk dimainkan bersama tim Junior Dortmund. Tetapi apa yang Reyna tunjukan, justru dinilai amat layak untuk menghantarkannya bersaing dalam kompetisa utama
Sejak membuat debut di Bundesliga, Reyna dimainkan dalam 15 penampilan liga secara keseluruhan, dia memberikan 1 assist, dan mencetak gol perdananya lewat tendangan jarak jauh pada ajang Piala DFB melawan Werder Bremen.

Selain memiliki kecepatan di atas rata-rata, tingkat akurasi alias penyelesaian operan Reyna mencapai (86,2) statistik lainnya menunjukan  sprint Reyna per game yakni (27,7). Assistnya untuk Erling Haaland pada saat melawan RB Leipzig menjelang akhir 2019/20 menunjukkan visi bermain yang luar biasa.

Penggemar Dortmund akan dipertontonkan “sihir” atas aksi-aksi Reyna,  dan untuk beberapa waktu yang akan datang, rasanya kehilangan Jadon Sancho tak perlu begitu dirisaukan. Namun dari pola di atas, kita punya benang merah cukup terang: setiap winger lincah yang dimiliki Dortmund, tak lama akan segera dilepas.

Menarik untuk menanti, setelah Reyna, kira-kira pesepakbola atas nama siapa lagi yang bakal menggantikan posisi sayap Dortmund yang selama ini reputasi nya sangat baik.

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Borussia Dortmund


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network