Libero.id - Semarak Piala Dunia 2022 sudah mulai terasa dan seorang fan Timnas Spanyol bernama Santiago Sanchez rela menempuh perjalanan sebegitu jauh untuk menyaksikan Piala Dunia 2022. Bukan dengan kendaraan, melainkan jalan kaki.
Namun sayangnya belum sampai ke negara tujuan, Sanchez mengalami nasib naas. Menurut laporan BBC, Sanchez dinyatakan hilang kontak sejak 2 Oktober lalu, sehari setelah ia mengunggah posisinya yang tengah berada di perbatasan negara Irak dan Iran.
"Desa terakhir di Irak Utara, sebuah gunung memisahkan saya untuk mencapai Iran, negara berikutnya sebelum tiba di Qatar," tulis postingan terakhir Sanchez di akun Instagramnya.
Setelah sekian waktu tidak ada kabar, terungkap bahwa pria berusia 41 tahun itu ternyata ditahan di ibukota Iran, Teheran. Kabar tersebut didapat dari teman Sanchez, Francho Salamanca.
"Dia telah ditangkap, dan dia sekarang berada di penjara Teheran,"kata Salamanca.
Sebelum masuk ke Iran, Sanchez memang dikabarkan telah memberi tahu orang tuanya bahwa ia akan kesulitan menjalin berkomunikasi di negara tersebut. Sanchez menyebut komunikasi di Iran tak akan semudah seperti biasanya.
"Setelah beberapa hari, kami tidak khawatir karena di memposting [perjalanannya], itu seperti apa yang dia katakan. Akan tetapi, setelah delapan atau sembilan hari, putri saya dan teman-teman terdekatnya, kami sudah mulai berpikir bahwa kami harus melaporkan kabar kehilangannya," kata Celia Cogedor, ibunya Sanchez.
Santiago Sanchez sendiri diketahui telah berpergian ke Qatar dengan berjalan kaki sejak bulan Januari tahun ini. Ia telah melintasi 15 negara di Eropa demi menyaksikan turnamen paling bergengsi empat tahunan tersebut.
Tujuan utamanya tak lain ingin mendukung Timnas Spanyol di Piala Dunia 2022. Sanchez bermaksud memberi inspirasi kepada para pemain La Furia Roja agar berjuang sekuat tenaga untuk kembali bisa menjuarai Piala Dunia.
Adapun Piala Dunia 2022 bakal mulai digelar pada 20 November 2022 mendatang. Semoga saat waktunya tiba Sanchez bisa dibebaskan dan perjuangannya untuk menyaksikan Ansu Fati dan rekan-rekan tak sia-sia.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini