Libero.id - Bagi seorang pesepakbola terluka sampai berdarah di atas lapangan hijau sudah merupakan konsekuensi, mau tak mau mesti ditanggung. Tapi bagaimana dengan diluar lapangan hijau dan luka yang ada tak serta merta ada kaitannya dengan profesi?

Mungkin itulah yang dialami oleh Pablo Mari usai yang menjadi korban  penusukan di sebuah mall alias pusat perbelanjaan di
di kota Milan pada pukul 18:30 waktu setempat, Kamis (27/10) kemarin.

Beruntung dari bek Arsenal yang tengah dipinjamkan ke AC Monza itu masih selamat.  Lantas bagaimana sebenarnya kejadian buruk tersebut menimpanya?

"Saya sedang membawa troli dengan anak saya di dalam dan saya merasakan sakit yang luar biasa di punggung saya," katanya dari Gazzetta Dello Sport.

Ternyata dalam insiden berdarah tersebut terdapat korban jiwa dan menurut laporan yang sama ada enam orang menjadi korban penusukan

"Kemudian pria itu menikam tenggorokan orang yang lain. Saya beruntung. Saya melihat seseorang mati di depan saya," imbuhnya.

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh federico_de_santis97 (@federico_de_santis97)

Pengalaman horor yang dialami pemain berusia 29 tahun tersebut pastinya menyisakan trauma tersendiri.

Pablo Mari langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dan saat dijenguk oleh CEO AC Monza, Adriano Galliani, dipastikan tak ada luka serius yang diderita oleh bek asal Spanyol tersebut. Namun trauma psikologis kemungkinan membayang-bayanginya.

"Pablo Mari memiliki luka yang cukup dalam di punggungnya, tapi untungnya tidak mencapai organ vital seperti paru-paru atau apa pun," ungkap Galliani.

"Nyawanya tidak dalam bahaya, dia harus segera pulih. Dia memiliki beberapa luka, tapi tidak terlalu serius. Dia sadar dan mendapatkan jahitan," pungkasnya.

Semoga Pablo Mari lekas membaik.

(gigih imanadi darma/gie)