Imbas Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Minta Kompetisi Dihentikan

"Atas nama apapun, sepakbola tidak sebanding dengan nyawa manusia. RIP!"

Analisis | 02 October 2022, 11:17
Imbas Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi Minta Kompetisi Dihentikan

Libero.id - Kerusahan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dalam pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 yang mempertemukan Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam, berdampak panjang. Presiden Joko Widodo memerintah PSSI menghentikan kompetisi.

Tragedi Kanjuruhan benar-benar menyayat hati banyak orang di segala penjuru bumi. Bayangkan, akibat pertandingan sepakbola yang seharusnya menyatukan, korban meninggal berjatuhan.

Akibat tidak puas dengan kekalahan timnya, para pendukung Arema FC menyerbu lapangan di akhir pertandingan. Mereka merusak fasilitas stadion, menyerang pemain lawan, dan bentrok dengan petugas keamanan. Gas air mata kemudian dilontarkan untuk memecah konsentrasi massa.

Sayang, lontaran gas air mata membuat penonton panik. Mereka berhamburan menyelamatkan diri, dan membuat situasi semakin chaos. Penonton yang panik bersesakan untuk menyelamatkan diri. Akhirnya, jatuh korban jiwa.

Atas tragedi itu, Presiden Joko Widodo langsung mengambil sikap. Jokowi memerintahkan PSSI untuk menghentikan kompetisi sepakbola Indonesia. "Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," ujar Jokowi secara daring di YouTube Sekretariat Presiden.

Presiden Jokowi menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi paling mematikan di sepakbola Indonesia itu. Pasalnya, jumlah korban tewas Tragedi Kanjuruhan mencapai 130 orang dan korban luka sekitar 180 orang. Bahkan, masih mungkin bertambah.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya 129 orang saudara-saudara kita dalam tragedi sepakbola di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur," ucap mantan Walikota Solo itu.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini adalah tragedi terakhir sepakbola di tanah air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang. Sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persaudaraan bangsa Indonesia harus kita jaga bersama," tambah Jokowi.

Jokowi juga memerintahkan Menpora, Kapolri, serta Ketua Umum PSSI untuk mengevaluasi kejadian ini. "Saya juga telah perintahkan kepada Menpora, Kapolri dan Ketua Umum PSSI untuk melakukan evaluasi menyeluruh tentang pelaksanaan pertandingan sepakbola dan juga prosedur pengamanan penyelenggaraannya," kata Jokowi.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network