Kisah Ramon Calliste, Gagal Suksesor Ryan Giggs di Man United Kini Jadi Miliarder

"Ketika satu pintu ditutup, maka pintu lain akan terbuka."

Biografi | 19 September 2022, 18:22
Kisah Ramon Calliste, Gagal Suksesor Ryan Giggs di Man United Kini Jadi Miliarder

Libero.id - Ramon Calliste tidak pernah berhasil di Manchester United. Namun, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan The Sun, terungkap bagaimana mantan bintang muda yang dilabeli sebagai Ryan Giggs berikutnya itu telah sukses besar dalam dunia bisnis.

Awalnya dimulai di Coventry City, Calliste mendapat terobosan besar pada 2000 ketika dia menandatangani kontrak dengan Manchester United hanya satu tahun setelah mereka memenangkan Liga Champions, Liga Premier, dan Piala FA di musim yang sama.

Penandatanganan Calliste untuk Man United

Calliste menjelaskan ketika dia mengingat hari-hari awalnya di sepak bola: “Saya diawasi oleh pemandu bakat Man United, Tony Hopkins, selama dua tahun ketika saya masih di sekolah menengah di Cardiff."

“Awalnya, saya menandatangani kontrak dengan Coventry, tetapi saya tidak merasa bahagia di sana. Saya dipilih untuk Wales U-19 ketika berusia 13 tahun, dan Coventry menghentikan saya bermain."

“Saya tahu itu karena seseorang bisa saja memburu saya jika mereka melihat saya bermain dan saya membuat pemandu bakat lain terkesan. Saya keluar dari kontrak itu, kembali ke sekolah dan kemudian saya pergi ke Manchester United pada 2000."

“Ketika saya sampai di Old Trafford, saya bertemu Sir Alex Ferguson, yang merupakan pelatih berpengalaman. Melihat semuanya untuk pertama kalinya, saya pergi ke ruangan terkenal di mana semua orang bertemu dengannya."

“Itu spesial, saya tidak terlalu terpengaruh ketika saya masih muda, tetapi dia memiliki aura yang hebat,” katanya mengawali cerita.

Latihan bersama Ronaldo, Rooney, dan Bale

Sementara Calliste tidak pernah bisa sepenuhnya berintegrasi ke dalam tim utama Man United, dia tetap memiliki kesempatan untuk berlatih bersama pemain-pemain top seperti Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney.

“Kami tidak selalu berlatih dengan tim utama, tetapi terkadang kami memiliki pertandingan lima lawan lima,” katanya. “Saya bercita-cita untuk berlatih dengan mereka secara permanen, dan itu luar biasa ketika saya mendapatkan kesempatan. Saya berlatih dengan Rooney dan Ronaldo, yang merupakan momen besar.”

Bersamaan dengan itu, Calliste juga harus menyaksikan pemain muda potensial lainnya, yakni Gareth Bale selama waktunya di tim nasional kelompok umur Wales. Bahkan, saat itu dia dapat mengatakan bahwa mantan bintang Real Madrid itu adalah "pemain istimewa."

Akhir hidup yang kejam dalam sepak bola

Sedangkan untuk dirinya sendiri, Calliste akhirnya dibebaskan dari Old Trafford. Setelah satu musim sebagai pencetak gol terbanyak cadangan Liverpool, dia mencari peluang tim utama dengan Scunthorpe United di bawah saran manajer Wales saat itu, John Toshack.

Namun, saat itulah segalanya berubah karena takdir yang kejam membuatnya terkilir di bagian pergelangan kakinya selama  pra-musim pertamanya untuk klub. Insiden itu mematahkan tulang dan merusak ligamennya.

Meskipun berusaha untuk merevitalisasi kariernya dengan klub seperti bergabung dengan Farnborough dan Cambridge City, cedera tersebut akhirnya memastikan Calliste tidak akan pernah bisa mencapai puncak bakatnya.

Langkah Calliste ke dalam bisnis

Namun, saat satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Dia kemudian memanfaatkan situasi buruk dengan meresmikan bisnisnya Global Watches pada 2013.

Seperti namanya, perusahaan menjual jam tangan kelas atas termasuk merek seperti Rolex, Audemars, Piguet, dan Hublot dengan perkiraan harga 5 juta pounds / Rp 85 miliar per tahun.

Didier Drogba hanyalah salah satu pelanggan bisnis yang senang dengan kualitas jam yang dia jual. Selain pesepak bola, ada juga selebritas, dan pemain papan atas lainnya yang dikatakan sebagai salah satu pembeli yang membuat bisnisnya makin berkembang.

"Ketika saya menyadari sepak bola tidak akan memberi saya kehidupan yang saya inginkan, itu tentang menyiapkan sesuatu yang lain dan bergerak cepat," ucap Calliste menjelaskan perpindahannya dari sepak bola ke dunia bisnis.

“Saya mulai terlibat dalam bisnis jam tangan melalui kontak yang saya miliki di dunia sepak bola. Begitu saya melihatnya, bisa menjadi bisnis yang layak. Saya mendirikan Global Watches pada 2013 dan itu menjadi perusahaan yang sangat kuat sekarang karena menghasilkan jutaan."

“Idenya adalah untuk tetap tumbuh dan mudah-mudahan menjual perusahaan dalam waktu lima atau sepuluh tahun, seperti yang dilakukan Watchfinder baru-baru ini.”

Dijelaskan bahwa pria berusia 36 tahun itu akan menjual jam tangan senilai sekitar 50.000 pounds - 70.000 pounds / Rp 854 juta - Rp 1 miliar pada hari biasa, tetapi kadang-kadang dapat menghasilkan penjualan 150.000 pounds - 250.000 pounds / Rp 2,5 miliar- Rp 4,2 miliar ketika klien ingin menghasilkan uang dari barang kolektor.

Disebutkan juga bahwa Calliste ingin memperluas bisnis dengan membuka lebih banyak toko untuk menjadikan Global Watches sebagai merek yang terkenal secara internasional.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network