Inilah Daftar Klub Eropa Yang Kena Aturan Financial Fair Play

"Enak nih kerja di kantor UEFA, nilang klub terus."

Analisis | 05 September 2022, 04:05
Inilah Daftar Klub Eropa Yang Kena Aturan Financial Fair Play

Libero.id - UEFA telah mengumumkan tinjauan Financial Fair Play (FFP) untuk musim 2021/2022. Dari tinjauan itu, diperoleh hasil bahwa delapan klub dinyatakan telah melanggar peraturan.

Klub-klub seperti Paris Saint-Germain, AS Roma, dan Inter Milan dikenai sanksi denda oleh UEFA karena melanggar aturan FFP. Sementara sebanyak delapan klub telah dikenai denda dan 19 lainnya, termasuk sejumlah klub besar Liga Premier, masih dipantau oleh badan pengatur sepak bola Eropa.

Berikut adalah hasil temuan dari audit keuangan yang dilakukan oleh UEFA pada klub-klub Eropa selama musim 2021/2022.

#1 Paris Saint-Germain | Rp 963 miliar

PSG dinyatakan sebagai pelanggar terbesar dalam hal pelanggaran FFP. Mereka dinyatakan melanggar tagihan mengejutkan sebesar 65 juta euro (Rp 963 miliar), yang hampir dua kali lipat dari pelanggar terbesar berikutnya.

Mereka dipaksa untuk membayar 10 juta euro (Rp 148 miliar) di muka, sementara 55 juta euro (Rp 815 miliar) lainnya bersyarat, tergantung pada apakah mereka mampu memenuhi target yang telah ditetapkan oleh UEFA.

Sebuah pengeluaran besar-besaran musim panas itu, termasuk kedatangan orang-orang seperti Lionel Messi dan Gianluigi Donnarumma, tidak diragukan lagi menjadi penyebab dari membengkaknya tagihan upah PSG.

#2 AS Roma | Rp 513 miliar

Keberhasilan Roma di Liga Konferensi Eropa harus dibayar mahal. Meskipun jauh lebih sedikit dari tagihan yang dilampaui oleh PSG, Roma tetap harus menghadapi denda sebesar 35 juta euro (Rp 518 miliar).

Meskipun sama seperti PSG yang sanksi dendanya tidak harus dibayar di muka. Biaya sebesar 5 juta euro (Rp 74 miliar) harus dibayarkan sebelum UEFA akan menilai apakah mereka harus membayar sisanya tergantung pada kepatuhan mereka.

Dengan memenangkan kompetisi klub peringkat ketiga Eropa, pasukan Jose Mourinho akan bersaing di Liga Europa musim ini.

#3 Inter | Rp 385 miliar

Menjadi yang kedua dari empat klub Serie A dalam daftar ini, Inter juga disengat oleh ketidakmampuan mereka untuk bekerja dalam batasan FFP UEFA. Tagihan mereka berjumlah 26 juta euro (Rp 385 miliar), di mana 4 juta euro (Rp 59 miliar) harus dibayar di muka.

Mereka memiliki selisih tipis dari musuh bebuyutan mereka AC Milan musim lalu, tetapi karena Roma finis kedua membuatnya menjadi salah satu dari 32 tim yang terlibat di Liga Champions pada musim 2022/2023.

#4 Juventus | Rp 340 miliar

Di samping segelintir rival liga mereka, Juventus juga harus memberikan sejumlah uang kepada UEFA. Total tagihan denda mereka adalah 23 juta euro (Rp 340 miliar), di mana 3,5 juta euro (Rp 51,8 miliar) dibayarkan sebagai jumlah tanpa syarat.

Mereka tidak memenangkan liga, tetapi Massimiliano Allegri masih berhasil memimpin timnya melaju ke Liga Champions, di mana mereka bermain imbang dengan PSG, Benfica, dan Maccabi Haifa di Grup H.

#5 AC Milan | Rp 222 miliar

Tim keempat dan terakhir dari Italia yang dihukum oleh UEFA adalah AC Milan. Setidaknya mereka memiliki sesuatu yang bisa ditunjukkan, meskipun melakukan pelanggaran ringan saat mendapatkan Scudetto di akhir musim.

Tagihan mereka adalah yang terkecil dari klub Serie A, tetapi denda yang harus dibayar semuanya sama. Totalnya adalah 15 juta euro (Rp 222 miliar) dengan 2 juta euro (Rp 29 miliar) diminta di muka.

#6 Besiktas | Rp 59 miliar

Besiktas adalah satu-satunya tim di luar 'lima liga besar' Eropa yang masuk dalam daftar ini. Yang membuat penyertaan Besiktas semakin mengejutkan adalah fakta bahwa mereka hanya mampu finis keenam di Super Lig Turki musim lalu.

Karena itu, mereka tidak akan berlaga di pentas Eropa musim ini yang tentu saja sangat mengecewakan para penggemar klub. Tagihan FFP mereka berjumlah 4 juta euro (Rp 59 miliar), di mana pembayaran 0,6 juta euro (Rp 8,9 miliar) dibayar tanpa syarat.

#7 AS Monaco | Rp 29 miliar

Ini adalah tugas yang sulit bagi tim Ligue 1 untuk mengimbangi PSG. Bagi Monaco, keinginan untuk bersaing itu muncul dengan biaya kecil karena mereka juga melanggar peraturan FFP.

Namun, pelanggaran mereka tidak sedrastis klub rival karena total tagihan mereka hanya 2 juta euro (Rp 29 miliar), di mana 0,3 juta euro (Rp 4,4 miliar) harus dibayar di muka.

Di bawah Philippe Clement, Monaco mampu lolos ke Liga Champions musim lalu, tetapi mereka tidak dapat lolos kualifikasi. Karena itu, mereka sedang mempersiapkan untuk berlaga di Liga Europa.

#8 Marseille | Rp 29 miliar

Situasinya hampir sama dengan Marseille, di mana mereka juga mencoba yang terbaik untuk bersaing dengan PSG musim lalu. Mereka bernasib sedikit lebih baik daripada Monaco saat mereka finis kedua, tetapi mereka juga menghadapi tagihan 2 juta euro (Rp 29 miliar) dari UEFA, di mana 0,3 juta euro (Rp 4,4 miliar) harus dibayar di muka.

#19 klub yang sedang dipantau

Banyak klub nyaris melanggar peraturan, tetapi akhirnya ditangguhkan oleh kebijakan darurat Covid-19. UEFA kemudian mengkonfirmasi bahwa kebijakan Covid-19 tidak akan lagi dipertimbangkan mulai 2023 dan seterusnya.

Adapun 19 klub yang sedang dipantau adalah sebagai berikut, Barcelona, Basel, Chelsea, Dortmund, Fenerbahce, Feyenoord, Lazio, Leicester City, Lyon, Manchester City, Napoli, Rangers, Real Betis, Royal Antwerp, Sevilla, Trabzonspor, Union Berlin, Wolfsburg, dan West Ham United.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network