Bisakah Luis Milla Sukses Bersama Persib Bandung? Ini Analisisnya

"Pelatih dunia juga percuma kalau suporternya hobi bikin tagar out.."

Analisis | 22 August 2022, 16:14
Bisakah Luis Milla Sukses Bersama Persib Bandung? Ini Analisisnya

Libero.id - Persib Bandung secara resmi memperkenalkan Luis Milla sebagai pelatih baru pengganti Robert Alberts. Segudang harapan, pertanyaan, hingga euforia kini harus dijawab pelatih asal Spanyol tersebut. Mungkinkah Luis Milla sukses di kompetisi Indonesia? Ini analisisnya.

Segera setelah menandatangani kontrak kerja, Luis Milla langsung melatih Persib Bandung untuk melanjutkan perjuangan bangkit di BRI Liga 1 2022/2023.

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, mengungkapkan, penunjukkan Luis Milla bukan semata untuk kepentingan jangka pendek yaitu memperbaiki performa Persib Bandung di sisa musim ini. Luis Milla diharapkan bisa membangun tim, yang tidak bisa dilakukan secara instan.

Sebab, membangun kekuatan sebuah tim membutuhkan waktu dan proses jangka panjang agar Persib Bandung bisa juara, baik di level nasional maupun Asia.

"Luis Milla merupakan pelatih yang memiliki konsep dan strategi build-up team. Ini sesuai dengan visi dan misi kami untuk membangun Persib yang sangat solid dan dapat berprestasi," ujar Teddy Tjahjono, di situs resmi Maung Bandung.

Luis Milla merupakan pelatih level dunia yang memiliki reputasi. Sebagai pelatih, dia membawa Spanyol U-21 menjuarai Euro U-21 2011.

Mantan pemain Real Madrid dan Barcelona itu juga sempat mengelola tim nasional Indonesia, baik senior maupun U-23. Luis Milla mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2017 dan mencapai babak 16 besar Asian Games 2018.

"Dengan pengalaman yang luar biasa itu dan tentu saja sudah terbiasa merasakan atmosfer persaingan dan passionate fans, kami memutuskan untuk memberikan kepercayaan kepada Luis Milla menjadi pelatih baru Persib," beber Teddy Tjahjono.

"Dengan penunjukan Luis Milla sebagai pelatih yang kami kontrak selama dua musim dengan opsi perpanjangan. Kami berharap dapat memberikan semangat baru bagi seluruh keluarga besar Persib," tambah Teddy Tjahjono.

Seperti saat melatih tim Garuda, Luis Milla tampaknya akan membawa asisten dari Spanyol. Dulu, dia dibantu Julio Banuelos dan Eduardo Perez. Ada juga penerjemah lokal, Bayu Eka Sari. Tapi, untuk Persib Bandung, belum jelas apakah mereka kembali jadi asisten Luis Milla atau tidak.

Yang pasti, dua asisten dari Negeri Matador akan menangani fisik para pemain bersama dengan Yaya Sunarya dan Budiman Yunus.

"Ini sebuah kehormatan buat saya. Persib adalah klub sepakbola profesional yang memiliki visi dan misi mengembangkan tim secara jangka panjang. Hal tersebut sesuai dengan filosofi saya. Saya harus menjawab kepercayaan besar Persib dengan kerja keras dan membangun kerja sama tim yang solid dari semua lini," ujar Luis Milla dalam sesi konferensi pers resmi Persib Bandung.

"Tentu saja hal ini harus mendapatkan dukungan dari seluruh anggota tim, manajemen, fans (bobotoh), dan publik," tambah Luis Milla.

"Saya tidak sabar untuk segera bergabung dengan tim dan merasakan atmosfer kompetisi yang ketat, serta riuhnya dukungan dari Bobotoh di dalam stadion. Saya dan tim akan bekerja keras untuk memberikan hasil yang maksimal demi membawa Persib kembali ke jalur kemenangan," ungkap Luis Milla.

Pertanyaannya, bisakah Luis Milla sukses dengan Persib Bandung? Terlalu dini untuk menilainya saat ini.

Tapi, jika melihat rencana jangka panjang yang sudah disusun Persib Bandung, kuncinya adalah kesabaran para pendukung. Sebab, Maung Bandung dan banyak klub sepakbola Indonesia selalu menginginkan hasil instan. Suporter merasa klub yang didukungnya seperti Real Madrid, yang tidak boleh kalah.

Fakta menunjukkan, toleransi suporter di Indonesia terhadap kekalahan sangat rendah. Lihat saja di kompetisi musim ini. Liga baru berjalan empat pekan, tiga pelatih sudah menjadi korban. Selain Robert Alberts di klub bergelimang bintang, pemecatan juga terjadi di tim promosi Persis Solo maupun Persik Kediri.

Situasi ini sama seperti musim lalu. Pada BRI Liga 1 2021/2022, pelatih pertama yang dipecat terjadi pada pekan ketiga. Itu adalah Mario Gomez di Borneo FC

Apa yang dialami pelatih-pelatih BRI Liga 1 sulit ditemukan pembandingnya di negara lain. Di Inggris, Italia, atau Malaysia misalnya, pelatih akan dipecat jika kompetisi sudah memasuki pertengahan musim. Dan, itu tidak dilakukan semua klub. Hanya tim-tim tertentu saja yang memecat pelatih.

Tapi, di Indonesia berbeda. Tekanan kepada pelatih sangat besar. Tidak peduli klub kecil atau tim besar, tagar out akan langsung dikumandangkan saat pelatih menelan kekalahan pada dua, tiga, hingga empat pertandingan beruntun.

Lihat saja musim lalu, 23 pergantian pelatih terjadi. Itu termasuk tiga tim yang terdegradasi, yaitu Persela Lamongan, Persiraja Banda Aceh, dan Persipura Jayapura. Bahkan, klub papan tengah seperti Borneo FC harus mengganti tiga pelatih dan memiliki satu caretaker. 

Jadi, sukses dan gagalnya Luis Milla akan sangat tergantung pada suporter Persib Bandung. Jika belum apa-apa sudah ada tagar out layaknya Robert Alberts, bisa dipastikan masa depan Luis Milla bakal suram.

 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network