Mengenal Aturan Gaji La Liga yang Bikin Repot Barcelona

"Pepatah mengatakan, besar pasak daripada tiang.."

Analisis | 15 August 2022, 05:00
Mengenal Aturan Gaji La Liga yang Bikin Repot Barcelona

Libero.id - Barcelona mengawali musim baru dengan hasil imbang atas Rayo Vallecano. Di laga itu beberapa pemain baru El Barca bisa tampil. Tapi, beberapa lainnya masih harus bersabar karena masalah administrasi. Kecuali Jules Kounde, semua pemain baru terlihat di Camp Nou.

Sejak musim lalu, Barcelona dihadapkan dengan aturan gaji La Liga yang berdampak besar pada roda perjalanan klub. Salah satunya membuat mereka kehilangan bintang utama, Lionel Messi.

Setelah 17 musim dengan klub Katalunya, pemenang Ballon d'Or tujuh kali itu memutuskan pindah ke Paris Saint-Germain (PSG). Itu karena aturan salary cap La Liga membuat Barcelona tidak bisa mendaftarkan Lionel Messi. La Liga memiliki batas gaji tetap yang harus diikuti oleh setiap klub untuk financial fair play (FFP).

Salary cap adalah jumlah maksimal yang dapat dikeluarkan klub untuk gaji pemain dan pelatih yang terdaftar di tim utama.

Dibandingkan tahun lalu, batas gaji untuk 3 klub teratas Real Madrid, Barcelona, ​​dan Atletico Madrid telah berkurang hampir 50%. Itu karena pandemi yang mengakibatkan situasi keuangan klub yang lemah, ditambah tidak adanya suporter di stadion yang membuat pendapatan klub dan liga berkurang.

Sebelum awal musim, batas upah ditetapkan pada 2,33 juta euro (Rp35 Miliar). Itu 610 juta euro (Rp9,2 triliun) lebih rendah dari musim sebelumnya. Tapi, karena kebutuhan untuk penyesuaian lebih lanjut, angka 2,33 juta euro harus dikurangi lebih besar menjadi 2,24 juta euro (Rp34 Miliar).

Sebelumnya, La Liga telah merencanakan untuk membawa fans kembali ke stadion. Tapi, rencana itu tidak berhasil. Hal ini mengakibatkan tidak ada pengurangan utang untuk klub dan meningkatkan masalah keuangan.

Presiden La Liga, Javier Tebas, telah mengatakan bahwa Barcelona perlu melepaskan 200 juta euro (Rp3 triliun) dari batas gaji mereka dari musim lalu untuk mendaftarkan pemain baru, yang termasuk Lionel Messi.

Setelah menderita kerugian sekitar 580 juta euro (Rp8,9 triliun) sejak musim lalu, Barcelona perlu mengurangi tagihan upah dari 387 juta euro (Rp5,8 triliun) menjadi sekitar 150 juta euro (Rp2,2 triliun).

Presiden Barcelona
yang baru, Joan Laporta, kini telah mencoba untuk mengurangi batas gaji melalui berbagai cara yang mungkin dilakukan. Salah satunya adalah mengurangi gaji dan meminta pemain untuk mengambil lebih banyak pemotongan gaji, setelah yang mereka ambil tahun lalu.

Klub Katalunya itu sedang dalam masalah keuangan yang mendalam dengan utang lebih dari 1 miliar euro. Jadi, masalah itu bisa terulang kembali menuju musim baru 2022/2023.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network