Libero.id - Muhammad Iqbal Gwijangge sudah mencuri perhatian sejak turnamen Piala AFF U-16 2022 bergulir. Ketegangannya dalam mengawal lini belakang Skuad Garuda Asia menjadikan tim besutan Bima Sakti sebagai tim yang paling sedikit kebobolan.
Jiwa kepemimpinan Iqbal juga terasa, dan tugasnya sebagai kapten terlihat bagus. Sehingga tak heran, ia jadi pemain yang tak tergantikan. Dan di akhir turnamen Iqbal dinobatkan sebagai pemain terbaik.
Pemain kelahiran Sumedang itu mengaku senang namun sekaligus juga tidak menyangka. Dan dengan rendah hati Iqbal mengaku kesuksesan tersebut tak terlepas dari kerja sama yang kompak dengan rekan-rekannya.
Pemilik nomor punggung 21 itu mengatakan kalau kesolidan tim menjadi kunci utama dalam keberhasilannya mengawal lini pertahan.
"Alhamdullilah [dapat gelar pemain terbaik]. Namun, ini bukan karena saya seorang, tetapi berkat kerja sama tim. Kerja sama yang dilakukan dari menit awal hingga menit akhir," kata Iqbal kepada awak media usai mengalahkan Timnas Vietnam U-16 di partai final .
Dan yang tak kalah penting, Iqbal mengatakan kalau sejatinya ia tak pernah berambisi untuk merengkuh penghargaan tersebut. Sebab, sedari awal kompetisi ini bergulir, target Iqbal hanyalah satu, yakni membawa Timnas Indonesia U-16 menjadi juara di negeri sendiri. Lain-lainnya hanyalah bonus yang tak terduga.
"Saya sebenarnya tidak menyangka bisa mendapat penghargaan ini. Jujur, saya tidak mengejar penghargaan pemain terbaik di kompetisi ini. Bagi saya, memiliki tim yang kompak dan mampu menjuarai kompetisi ini adalah target utama sejak awal," lanjutnya.
Di partai pamungkas yang dihelat di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (12/8) malam WIB, Iqbal memang mampu menunjukkan kekokohannya di hadapan pemain-pemain Vietnam. Sebagai kapten tim, Iqbal rela jatuh bangun demi menjaga pertahanan Skuad Garuda Muda selama 90 menit laga.
Menurut statistik dari Lapangbola, Iqbal bahkan memiliki statistik yang cukup ciamik. Tercatat, ia mampu membukukan dua tekel sukses, dua sapuan, dan juga total tujuh intersep.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini