Mengenal Istilah Bebas Transfer di Sepakbola Profesional

"Bagaimana ceritanya jika tak ada Jean-Marc Bosman."

Analisis | 11 August 2022, 21:39
Mengenal Istilah Bebas Transfer di Sepakbola Profesional

Libero.id - Pemain yang berpindah klub setelah kontrak mereka berakhir kerap terjadi di era sepakbola modern. Hal itu dikenal dengan istilah bebas transfer.

Adanya transfer gratis atau bebas transfer membuat banyak pemain sering menunggu kontraknya habis untuk mengamankan pindah ke tempat lain.

Dalam kasus seperti itu, tidak perlu ada biaya untuk pindah klub. Hal itu dilatari dengan kasus pengadilan bersejarah pada 1995, dengan adanya Peraturan Bosman yang memungkinkan adanya transfer gratis di sepakbola.

Jadi, apa yang dimaksud bebas transfer dalam sepakbola?

Bebas transfer atau transfer gratis terjadi ketika pemain mana pun mencapai akhir kontrak mereka dan tidak membuat kontrak baru. Pada tahap itu, tanpa ikatan hukum antara dua pihak, sang pemain dapat dengan bebas bergabung dengan klub lain untuk membuat kontrak baru tanpa melalui seorang agen.

Kontrak di sepakbola Eropa cenderung berakhir selama musim panas seiring kompetisi domestik berakhir. Pemain yang tahu akan menjadi agen bebas dapat mendiskusikan perjanjian pra-kontrak dengan klub manapun tempat mereka ingin bermain mulai dari enam bulan sebelum kontraknya berakhir di klubnya saat itu.

Perpindahan klub sang pemain itu tanpa biaya transfer, kontrak yang menguntungkan, dan bonus penandatanganan adalah hal biasa, di mana pihak perekrutan dapat menginvestasikan lebih banyak dana ke pemain itu sendiri.

Apa itu Hukum Bosman?

Adanya bebas transfer dalam sepakbola sekarang ini dilatari karena Peraturan Bosman yang mengubah wajah sepakbola selamanya.

Jean-Marc Bosman adalah pemain di klub Belgia, RFC Liege, ketika kontraknya berakhir pada 1990. Dia ingin pergi ke klub Prancis, Dunkerque, tetapi mereka menolak untuk memenuhi tuntutan biaya transfer Liege dan tidak ada kesepakatan yang dilakukan.

Gaji Bosman dipotong 70 persen karena dia tidak lagi terdaftar sebagai pemain tim utama, dan dia memutuskan untuk membawa kasusnya ke Pengadilan Eropa di Luksemburg, di mana dia menggugat klubnya di Belgia (Liege) untuk menahan perdagangan.

Pada 1995, sebuah keputusan disahkan mengenai pergerakan bebas tenaga kerja untuk pesepakbola profesional, dengan pembatasan dicabut pada pemain di Uni Eropa ketika menyangkut biaya transfer yang dibayarkan untuk mereka yang bekerja tanpa kontrak.

Sementara di Inggris keputusan pengadilan semacam itu telah ada sejak 1981 dan masih digunakan pada saat menyangkut pemain lokal yang berusia di bawah 24 tahun, tetapi pembatasan tersebut dihapus karena agen bebas menjadi bagian yang familiar dari permainan.

Apakah keputusan Bosman mengubah hal lain?

Bukan hanya masalah transfer yang dipengaruhi kasus Bosman, dengan pembatasan lain dicabut ketika menyangkut sepakbola Eropa.

Aturan 'tiga tambah dua' telah ada sebelum kasus penting, dengan tim dilarang menggunakan lebih dari tiga pemain asing di skuad kontinental mana pun. Di sisi lain klub juga harus memasukkan setidaknya dua pemain lulusan akademi klub.

Tim Inggris sangat terpukul oleh aturan tersebut, dengan ditetapkan pada 1994. Aturan itu membuat pemain Wales dan Skotlandia akan dianggap 'asing'.

Setelah Peraturan Bosman disahkan, pihak-pihak bebas memainkan pemain Uni Eropa sebanyak yang mereka suka, dengan pembatasan hanya diberlakukan untuk pemain non-Uni Eropa.

(atmaja wijaya/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network