Libero.id - Pelatih baru Paris Saint-Germain, Christophe Galtier telah menyatakan bahwa ia tidak akan melakukan strategi yang diterapkan Mauricio Pochettino musim lalu. Dalam hal ini adalah rotasi antara kiper, Gianluigi Donnarumma dan Keylor Navas.
Galtier diumumkan sebagai pelatih kepala baru PSG pada hari Selasa. Mantan pelatih Lille dan Nice tersebut menandatangani kontrak dua tahun dengan klub ibukota Prancis.
Pria yang mengalahkan PSG dalam perebutan gelar Ligue 1 saat memimpin Lille musim 2020-21 mengambil alih skuad yang berisi dua penjaga gawang kelas dunia.
Kiper tersebut adalah pahlawan Italia di Euro 2020, Donnarumma dan pemenang Liga Champions tiga kali bersama Real Madrid, Keylor Navas.
Pochettino sering menggunakan kedua penjaga gawang selama satu musim penuhnya menangani raksasa Paris. Navas membuat 26 penampilan di semua kompetisi dan Donnarumma tampil 24 kali.
Donnarumma mencatatkan satu clean sheet lebih banyak (sembilan) daripada yang dilakukan Navas (delapan). Meskipun membuat dua penampilan lebih sedikit, kedua penjaga gawang membukukan angka persentase penyelamatan yang sama.
Navas menyelamatkan 75,76 persen tembakan yang dihadapi dibandingkan dengan 75,27 persen pemain asal Italia itu.
Berbicara pada konferensi pers pembukaannya, Galtier berpendapat memiliki penjaga gawang utama akan memberi kejelasan dan itu lebih baik.
"Saya selalu bekerja dengan nomor satu dan nomor dua," katanya.
"Lebih mudah bagi saya dan mereka untuk mengetahui posisi mereka di dalam skuat. Saya belum bertemu mereka, tapi saya akan melakukannya dengan sangat cepat."
Jika melihat pernyataan tersebut, sepertinya Galtier akan menjual salah satu penjaga gawangnya musim depan, entah itu Donnaruma atau Navas.
PSG kebobolan 36 gol saat memenangkan Ligue 1 musim lalu, yang paling sedikit di liga bersama mantan klub Galtier, Nice, yang mencatatkan satu clean sheet (14) lebih banyak dari sang juara.
(moch imam sholikhin/nz)
Opini