Jersey Tandang Terbaru Liverpool Bikin Fans Marah, Apa Masalahnya?

"Pantes aja ngamuk, ruwet begini."

Analisis | 06 July 2022, 18:17
Jersey Tandang Terbaru Liverpool Bikin Fans Marah, Apa Masalahnya?

Libero.id - Jersey adalah identitas tim. Sebuah kebanggaan yang bisa dipamerkan dengan cara yang modis. Tapi, tak sedikit juga jersey sebuah klub diprotes oleh para penggemar sendiri.

Dan, itulah yang dilakukan oleh kelompok suporter Liverpool. Entah bagaimana, jersey tandang baru Liverpool untuk musim 2022/2023 bocor di sosial media.

Desain yang diusung telah membuat suporter Liverpool bersuara protes setengah marah.

Lantaran pola desainnya dianggap sangat membingungkan. Pola garis bergelombang dengan warna dasar putih itu disebut membuat pusing mata siapa saja yang melihatnya. Alih-alih layak dipakai, jersey itu dianggap lebih mirip dengan TV jadul satelit yang kehilangan frekuensi gambar, alias rusak.

Jersey itu sendiri diketahui merupakan hasil kerja sama dari sponsor Liverpool, Nike. Mengetahui hal itu, para suporter tak segan untuk menyebut aparel olahraga kenamaan itu menghasilkan produk gagal.

Menurut laporan dari Daily Mail, Nike dan Liverpool telah bekerja sama sejak 2020 yang lalu. Sebelumnya, jersey The Reds diusung oleh New Balance sejak musim 2015.

Nantinya jersey tandang baru yang menuai banyak protes tersebut diperkirakan akan debut pada 5 Agustus 2022, saat Liverpool akan menjalani laga perdananya di musim baru di Anfield melawan tim promosi, Fulham FC.

Terlepas dari hal tersebut, Liverpool sebetulnya nyaris menjadi juara Liga Premier musim lalu. Mereka menjadi satu-satunya tim Liga Inggris yang paling sedikit menderita kekalahan.

Tercatat, tim asuhan Juergen Klopp itu telah mengemas 28 kemenangan dan hanya kalah dua kali serta delapan hasil imbang dari 38 laga. Hanya saja mereka kalah beruntung dengan Manchester City.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network