Sederet Prestasi Pelatih Anyar PSG, Yakin Tak Salah Tunjuk?

"Reputasi apik di negeri sendiri, nggak tahu kalau di Eropa."

Analisis | 05 July 2022, 22:46
Sederet Prestasi Pelatih Anyar PSG, Yakin Tak Salah Tunjuk?

Libero.id - Manajemen Paris Saint-Germain tak berpikir panjang dalam mencari pengganti Mauricio Pochettino. Les Parisiens menjatuhkan pilihan kepada Christophe Galtier. Siapa pelatih ini? Apa prestasinya sampai bersedia menangani Lionel Messi dkk?

Galtier sejatinya tak asing dengan atmosfer sepakbola Prancis. Pelatih kelahiran Marseille, 26 Agustus 1966, itu pertama kali berkarier sebagai pemain bertahan bersama klub kota kelahirannya, Marseille, yang dia wakili dalam dua periode berbeda.

Dalam karier selama 15 tahun, Galtier juga bermain untuk Lille, Toulouse, Angers, dan Nimes di Prancis. Dia kemudian mengakhiri kariernya dengan menjalankan tugas di Italia bersama Monza dan Liaoning di China.

Setelah itu, pelatih berusia 55 tahun itu melanjutkan minatnya di dunia kepelatihan. Dia pertama kali menjadi asisten pelatih (1999–2009). Dimulai dari 1999 hingga 2004, Galtier menjadi asisten pelatih di Marseille, Aris, dan Bastia. Kemudian, dari 2004 hingga 2009, dia bekerja sebagai asisten pelatih Alain Perrin di Al Ain, Portsmouth, Sochaux, Lyon, dan Saint-Etienne.

Pada Desember 2009, Galtier diangkat sebagai pelatih kepala Saint-Etienne, di mana klub dalam bahaya degradasi setelah kepergian Alain Perrin. Di musim pertamanya, Galtier berhasil membawa klubnya ke tempat aman, finish di urutan ke-17.

Selama masa jabatan Galtier, Saint-Etienne finish di posisi 10 besar Ligue 1 dalam tujuh musim berturut-turut. Bahkan, empat dari 10 musim itu berakhir di posisi zona Eropa.

Pada 2013, Saint-Etienne mengalahkan Rennes untuk memenangkan Coupe de la Ligue, trofi pertama mereka dalam 32 tahun.

Pada 9 Mei 2017, Galtier mengumumkan dia akan meninggalkan Saint-Etienne di akhir musim setelah kontraknya habis. Saat itu dia adalah manajer Ligue 1 terlama yang masih aktif, setelah menjabat selama delapan tahun.

Sementara pada 22 Desember 2017, Galtier menjadi manajer baru Lille, yang berada di posisi ke-18 di liga. Namun, mereka akhirnya menghindari tempat degradasi dengan satu poin di musim 2017/2018.

Pada musim 2018/2019, dia memimpin Lille finish kedua dan lolos ke Liga Champions musim berikutnya, setelah absen selama tujuh tahun.
Selama musim 2020/2021, Galtier membimbing Lille meraih gelar Ligue 1 pertama mereka dalam 10 tahun dan gelar keempat dalam sejarah klub. Galtier dipuji oleh banyak pakar selama musim untuk taktik dan kemampuannya mengembangkan bakat muda, termasuk Jonathan David, Renato Sanches, dan Mike Maignan.

Untuk usahanya, Galtier dinobatkan sebagai Manajer Ligue 1 Tahun Ini untuk ketiga kalinya.

Pada 25 Mei 2021, dua hari setelah memenangkan gelar liga, dia mengundurkan diri sebagai manajer. "Saya hanya memiliki keyakinan mendalam bahwa waktu saya sudah habis di sini," timpalnya saat itu.

Galtier kemudian ditunjuk sebagai pelatih kepala baru sesama klub Ligue 1, Nice, pada 28 Juni 2021. Di musim pertamanya, dia memimpin tim untuk finish kelima dan final Coupe de France, di mana mereka kalah 1-0 dari Nantes.

Namun, Nice lolos ke babak play-off Liga Europa sebagai hasilnya. Dia akhirnya meninggalkan Nice pada 27 Juni 2022, digantikan oleh Lucien Favre.

Dan, petualangan itu yang mengilhami manajemen PSG memberikan kepercayaan kepada Galtier. Mereka yakin Les Parisiens berada di tangan yang tepat setelah menunjuknya pada 5 Juli 2022.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network