Kenalkan Estoril, Pabrik Pemain Portugal Terbaru

"Kebijakan bisnis sepakbola yang layak ditiru."

Analisis | 01 July 2022, 16:33
Kenalkan Estoril, Pabrik Pemain Portugal Terbaru

Libero.id - Selama beberapa dekade, Kota Estoril di Riviera, Portugal, adalah taman bermain para bangsawan, bintang film Hollywood, dan para pejabat yang tidak diketahui publik.

Di era pascaperang yang glamor, raja, dan ratu Eropa akan berbaur dengan Legenda layar lebar seperti Orson Welles, Gina Lollobrigida, dan Dame Margot Fonteyn di hotel mewah tepi laut.

Hari-hari ini, jalan yang dipenuhi pohon palem dan pantai berpasir masih tetap menarik perhatian orang kaya. Tetapi, pelan-pelan kota itu mulai berjalan ke arah sepakbola.

Sementara itu, kurang dari 15 mil dari ibu kota Lisbon, ada wajah sepakbola Portugal. Siapa lagi kalau bukan Sporting Lisbon dan Benfica, dan klub dengan nama lengkap GD Estoril Praia bertujuan untuk dikenal dunia sebagaimana dua klub tersebut.

Klub dengan stadion berkapasitas 8.000 orang itu baru saja promosi sebagai juara Liga Portugal 2 pada 2021, dan sejak lama Estoril telah mengembangkan reputasi untuk memproduksi para talenta terbaik dari seluruh penjuru.

Bek Brasil Diego Carlos pindah ke Estoril pada usia 21 dan baru saja bergabung dengan Aston Villa setelah sukses di Prancis dan Spanyol, masing-masing dengan Nantes dan Sevilla.

Pada Januari 2022, pemain sayap Portugal U-21, Chiquinho, pindah langsung ke Wolves. Dia dan Carl bisa segera bergabung di Liga Premier. Mereka adalah beberapa nama yang lahir dari iklim sepakbola Estoril.

Pemain berikutnya yang tiba di Inggris setelah sebelumnya tumbuh di akademi Estoril bisa jadi adalah Matheus Nunes, yang diperkirakan akan bergabung dengan Chiquinho di Wolves. 

Pemain berusia 23 tahun, yang bergabung dengan Sporting dari Estoril pada 2019, itu telah menarik minat dari Liverpool dan Manchester City, dengan Pep Guardiola bahkan menggambarkan Nunes sebagai "salah satu pemain terbaik di dunia saat ini".

Nunes baru berusia 17 tahun ketika dia meninggalkan Ericeirense divisi tiga untuk Estoril dan manajer umum, Guilherme Muller, mengatakan tekad dan mentalitasnya luar biasa.

“Dia masih muda dan tidak selalu berada di tim. Tapi, sebelum pertandingan piala, dia cedera dan menghabiskan 48 jam tidur di ruang medis untuk memastikan dia siap untuk pertandingan.”

"Kakinya dibalut perban dan banyak obat penghilang rasa sakit untuk memastikan dia bisa bermain. Tapi, dia tidak hanya bermain, dia sangat bagus sehingga minggu depan dia dijual ke Sporting.”

“Dia memiliki bakat, tetapi ada banyak pemain dengan bakat, tetapi dia memiliki ekstra untuk membawanya dari pemain bagus menjadi pemain luar biasa.”

Estoril jelas memainkan peran mereka dalam meningkatkan mentalitas pemain.

Mereka mungkin tidak memiliki anggaran yang sama dengan tim papan atas Portugal, tetapi mereka memiliki sekelompok pelatih dan staf yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang tepat untuk mengembangkan pemain muda yang mungkin terlewatkan atau dibuang oleh rival mereka.

“Kita harus memiliki akademi yang baik terlebih dahulu,” tambahnya. "Kami berada 20 kilometer dari Lisbon dan kami tahu bahwa pilihan pertama anak-anak adalah Benfica dan Sporting.”

“Kemudian, kami harus menemukan mereka lebih cepat dari mereka – dan itu sulit. Tetapi, kami juga melihat akademi mereka karena mereka tidak memiliki ruang untuk semuanya dan kami harus mengidentifikasi pemain yang memiliki kualitas untuk masa depan.”

“Fakta bahwa mereka tidak berhasil di sana tidak berarti bahwa mereka tidak akan melakukannya di masa depan. Mereka harus memilih 20 atau 30 pemain dari mungkin 200 dan kami harus melihat 170 pemain lainnya dan memberi mereka peluang.”

Misalnya, Estoril mengambil Andre Franco dari Sporting ketika dia berusia 19 tahun dan gelandang serang itu sekarang dikaitkan dengan perpindahan musim panas ke Spanyol, dengan Celta Vigo dan Elche dilaporkan tertarik. 

Kiper Daniel Figueira juga demikian, sementara bek tengah muda Bernardo Vital tampil mengesankan sejak pindah dari U-23.

Bulan ini, Estoril menandatangani perjanjian dengan Driblab, sebuah perusahaan konsultan sepakbola yang mengkhususkan diri dalam big data, yang akan memberi mereka akses ke database lebih dari 200.000 pemain di seluruh dunia.

Tentu saja, tidak mudah bagi klub seperti Estoril untuk tetap kompetitif sambil mengandalkan pemain muda yang tidak berpengalaman, yang paling berbakat akan dijual setiap kali tawaran besar datang.

Namun, mereka membuatnya bekerja. Dua tahun setelah dipromosikan, Estoril finish di urutan kesembilan di Liga Primeira musim lalu, membuktikan strategi perekrutan dan model bisnis mereka.

"Semua orang ingin menang dan akan lebih mudah untuk menang dengan pemain berusia 35 tahun yang memiliki pengalaman," kata Muller. 

“Kami memiliki keseimbangan, tetapi kami tidak bisa hidup tanpa menjual pemain dan kami tidak bisa menjual pemain berusia 35 tahun meskipun Pedro melakukan pekerjaan yang luar biasa!”

"Kadang-kadang, kami tidak akan melakukannya dengan benar pertama kali dan proyek membutuhkan waktu untuk dikonsolidasikan, yang membutuhkan kesabaran dari investor.”

"Ini semua tentang menemukan tiga, empat, lima, enam pemain yang memiliki potensi, membantu mereka berkembang, bukan melemparkan mereka ke singa untuk membuktikan diri."

Para scouting telah melihat Lisbon sebagai tujuan utama untuk mencari bakat selama beberapa waktu. Jadi, tidak mengherankan bagi banyak orang untuk kembali ke ibukota Portugal musim depan.

Tapi, berkendara singkat di sepanjang jalan pesisir N6 yang indah ke Estoril dan mereka tidak hanya akan menemukan pantai-pantai yang indah dan eksklusif, tetapi mungkin saja superstar sepakbola berikutnya yang keluar dari Portugal.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network