Libero.id - Kembalinya Stefano Lilipaly dan Terens Puhiri menambah kekuatan Borneo FC dalam menghadapi laga lanjutan Piala Presiden 2022, termasuk laga terdekat kontra Barito Putera, Rabu (22/06/2022) mendatang.
Kedua pemain itu kembali bergabung dengan klub berjuluk Pesut Etam tersebut setelah membela Tim Nasional Indonesia pada kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait.
Asisten Pelatih Borneo FC Ahmad Amiruddin, dikutip dari laman resmi klub, Senin, mengatakan kedatangan Lilipaly dan Terens kian memudahkan pelatih meramu strategi.
"Pelatih jadi punya banyak opsi untuk menggunakan beberapa pemain. Bisa saja mereka dimainkan sejak menit awal, atau bisa juga sebaliknya. Kami akan lihat dalam persiapan terakhir nanti," ujarnya.
Mengenai kondisi tim saat ini, Amir memastikan semuanya dalam keadaan baik karena tak adanya pemain cedera atau sakit sehingga menambah keyakinan bisa bermain lebih baik saat melawan Laskar Antasari, julukan Barito Putera.
"Sejauh ini tim dalam kondisi yang bagus, mereka dalam motivasi yang tinggi setelah kemenangan pertama lawan Madura United. Motivasi pemain semakin berlipat, melihat dukungan suporter yang masif saat ini," lanjut Amir.
Yang jelas, kata Amir, saat ini para pemain Borneo FC sedangkan mematangkan taktik dan strategi jelang pertandingan bertajuk Derby Papadaan tersebut.
"Kami akan mempersiapkan taktik dan komposisi terbaik untuk bisa memenangkan laga melawan Barito Putera. Itu (melawan Barito Putera) bukan pertandingan mudah, jadi kami harus mempersiapkan semuanya secara matang,"
Sementara itu, Manajer Borneo FC Dandri Dauri memastikan tim semakin solid dalam menghadapi laga lanjutan Piala Presiden 2022 dengan kembalinya Lilipaly dan Terens.
Namun, kata dia, kewenangan menurunkan pemain adalah murni menjadi ranah tim pelatih karena paling tahu kondisi pemainnya.
"Turnamen ini sifatnya mencoba pemain juga. Jadi pelatih punya pilihan lain untuk menurunkan pemain di pertandingan kedua. Bisa saja Fano (Lilipaly) dan Terens dimainkan, atau mungkin di babak kedua atau disimpan untuk laga ketiga," pungkasnya.
(muflih miftahul kamal/muf)
Opini