Tidak Layak Ditiru, Suporter Klub Brasil ini Serbu Markas Tim Setelah Hasil Buruk

"Kecewa boleh. Tapi, kalau sampai anarkis, semua yang rugi. Cek videonya!"

Viral | 17 June 2022, 14:16
Tidak Layak Ditiru, Suporter Klub Brasil ini Serbu Markas Tim Setelah Hasil Buruk

Libero.id - Bagi sebagian suporter sepakbola, hasil buruk klub yang didukung ibarat musibah. Karena itu, mereka akan melakukan segala cara untuk memprotes kinerja para pemain. Contohnya fans klub elite Brasil, Botafogo, yang menyerbu markas latihan tim dan menyerang para pemain.

Ketika kompetisi di Eropa libur musim panas, sepakbola Brasil tetap berjalan. Bahkan, Campeonato Brasileiro Serie A 2022 sedang memasuki pekan-pekan awal.

Beberapa klub tradisional seperti Palmeiras, Corinthians, serta Internacional Porto Alegre bersaing di papan atas dalam 12 pertandingan awal. Sementara beberapa lainnya macam Botafogo, Fortaleza, atau Juventude harus meningkatkan performa jika tidak ingin turun kasta ke Serie B.

Sebut saja Botafogo. Pekan lalu, Polisi Brasil dikerahkan ke fasilitas latihan klub di Espaco Lonier, Rio de Janeiro, setelah puluhan pendukung mengamuk memaksa masuk ke dalam komplek. Video yang diposting di media sosial menunjukkan saat para penggemar melakukan protes kepada pemain dan staf di ruang perawatan medis.

Momen memalukan itu terjadi setelah hasil buruk yang didapat Botafogo. Mereka kalah empat kali berturut-turut. Itu membuat mereka hanya berselisih dua poin dari zona merah.

Aksi protes itu dilakukan ditengah swastanisasi yang sedang dilakukan klub-klub sepakbola Brasil. Pasalnya, Presiden Jair Bolsonaro baru saya mengesahkan undang-undang baru yang mengizinkan klub sepakbola profesional di Negeri Samba dijual atau mendapatkan investor dari dalam maupun luar negeri.

Undang-undang itu merubah secara drastis tubuh klub-klub sepakbola di Brasil, yang selama bertahun-tahun berbentuk "perkumpulan olahraga". Ini semacam "Perserikatan" di Indonesia yang kemudian wajib menjadi Perseroan Terbatas (PT) jika ingin ikut Liga Indonesia.

Akibatnya, Botafogo kemudian memutuskan melepas 90 persen sahamnya kepada pengusaha Amerika Serikat (AS), John Textor. Dia juga dikenal sebagai pemilik klub Liga Premier, Crystal Palace.

Sayang, transformasi yang sedang dilakukan tidak berjalan mulus di lapangan. Klub berseragam putih-hitam tersebut justru loyo di kompetisi 2022. Mereka  menderita beberapa kekalahan memalukan. Bahkan, Botafogo sempat berada di posisi 17 klasemen sementara dari 20 peserta.

Uniknya, apa yang dilakukan pendukung Botafogo bukan hal baru di sepakbola. Musim lalu, pendukung klub Prancis, Marseille, juga masuk ke tempat latihan tim untuk melakukan protes melemparkan petasan, kembang api, bom asap, hingga flare. Beberapa bulan kemudian, hal sama dilakukan fans Paris Saint-Germain (PSG) setelah gagal di Liga Champions.

Ada lagi pada 2018, saat sekitar 50 penggemar Sporting Lisbon bertopeng memaksa masuk ke fasilitas pelatihan tim dan menyerang pemain maupun staf setelah performa buruk di kompetisi domestik. 

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network