Kisah Ayah Son Heung-min yang Tidak Bangga dengan Sepatu Emas Liga Premier

"Dia ingin lebih, lebih, lebih dan lebih. Sebuah etos kerja jempolan.."

Biografi | 14 June 2022, 19:42
Kisah Ayah Son Heung-min yang Tidak Bangga dengan Sepatu Emas Liga Premier

Libero.id - Etos kerja orang-orang Asia Timur seperti Korea dan Jepang memang terkenal ke segala penjuru bumi. Mereka tidak akan pernah puas dengan apa yang dicapai. Contohnya, ayah Son Heung-min, Son Woong-jung, saat diminta berkomentar tentang kesuksesan anaknya menjadi topskor Liga Premier 2021/2022.

Penyerang Tottenham Hotspur itu mencetak 23 gol musim lalu. Itu membuat Sonny harus berbagi Sepatu Emas dengan bintang Liverpool, Mohamed Salah, yang sama-sama mengemas 23 gol.

Son Heun-min juga memainkan peran kunci dalam kebangkitan Spurs di bawah kendali Antonio Conte dengan mempersembahkan tiket Liga Champions. Itu capaian yang bagus mengingat klub London Utara mengawali musim dengan terseok-seok dan pemutusan hubungan kerja Nuno Espirito Santo.

Banyak orang, termasuk media dan pengamat di Inggris, menyebut pencapaian Son Heung-min sangat bagus dan layak dibanggakan kepada orang-orang di Asia.

Tapi, semua anggapan itu ternyata tidak berlaku untuk Son senior. Son Woong-jung tidak menganggap hal tersebut sebagai prestasi. Bahkan, dia menuntut lebih dari anaknya. "Dia (Son Heung-min ) harus bekerja lebih keras dan membuat lebih banyak kemajuan," ujar Son Woong-jung kepada CGTN News.

"Jika dia puas dengan apa yang telah dia capai sekarang, krisis sedang dalam perjalanan. Dia harus selalu berusaha lebih baik untuk tetap dalam performa terbaik. Bukan begitu? Bukannya senang tinggal di tempatnya, saya selalu ingin dia bertambah 10 persen lebih baik," tambah Son Woong-jung.

Layaknya Son Heung-min, Son Woong-jung juga berkarier sebagai pemain profesional. Setelah Myongji University, Son Woong-jung bermain untuk beberapa klub Korea Selatan seperti Sangmu FC, Hyundai Horangi, hingga Ilhwa Chunma.

Tapi, beda dengan sang anak, Son Woong-jung tidak pernah bermain untuk tim utama Korea Selatan. Sebagai striker, dia hanya punya beberapa penampilan untuk Korea Selatan B di laga-laga tidak resmi FIFA. 

Saat ini, Son Woong-jung sudah berusia 60 tahun dan telah lama pensiun. Tapi, sebagai orang yang mengerti sepakbola, dia selalu memberi saran permainan kepada Son Heung-min. Bahkan, ketika Son Heung-min mulai belajar sepakbola, Son Woong-jung menggembleng dengan keras. Bahkan, oleh beberapa orang, metodenya dianggap cukup kejam.

Berkat Son Woong-jung, Son Heung-min memiliki kesempatan bermain di Jerman. Itu karena ayahnya memaksa Son Heung-min belajar Bahasa Jerman. Mengapa Jerman? Itu karena Bundesliga terkenal di Negeri Ginseng akibat kesuksesan Cha Bum-kun pada 1970 hingga 1980-an.

"Dia harus bisa memainkan peran yang solid di salah satu klub top dunia. Jika dia berhasil di klub tersebut, saat itulah dia akan menjadi pemain kelas dunia," ujar Son Woong-jung.

"Dia mencetak banyak gol musim ini (2021/2022). Tapi, itu tidak berarti dia akan melakukan hal yang sama musim depan. Hanya mereka yang tetap siap yang dapat bertahan dari kesulitan. Dia harus menghadapi semuanya dengan hati-hati dan tidak boleh terlalu bangga," tambah Son Woong-jung.

Son Heung-min mencetak 21 gol menuju hari terakhir Liga Premier. Dia mengakhiri musim dengan mencetak dua gol dalam kemenangan 5-0 atas Norwich City. Di tempat lain, Salah yang masuk di laga terakhir dengan 22 gol, mencetak satu gol saat melawan Wolverhampton Wanderers. Akhirnya, keduanya menorehkan 23 gol.

"Luar biasa mendapatkan penghargaan ini. Saya tidak percaya. Saya benar-benar emosional. Saya memimpikannya sebagai seorang anak. Secara harfiah itu ada di tangan saya. Saya tidak bisa mempercayainya," kata Sonny saat itu, dikutip BBC Sport.

(diaz alvioriki/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




Hasil Pertandingan Tottenham Hotspur


  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network