Libero.id - Frank Lampard mengatakan jika kemenangan dramatis 3-2 Everton melawan Crystal Palace sebagai "salah satu momen terbesar dalam hidup sepak bolanya" setelah bangkit dari ketertinggalan dua gol untuk mengamankan tempat di Liga Inggris musim depan.

Everton memasuki pertandingan di Goodison Park dengan mengetahui bahwa kemenangan akan menjamin mereka bermain ke-69 berturut-turut di sepak bola papan atas Inggris, rekor yang hanya Arsenal (97 dari musim depan) yang lebih baik. Tetapi, tuan rumah justru tertinggal dengan gol dari Jean-Philippe Mateta dan Jordan Ayew di interval pertama.

Namun, untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Premier mereka, pada upaya ke-75, The Toffees bangkit dari defisit dua gol di pertengahan pertandingan untuk mengamankan tiga poin berkat gol-gol dari Michael Keane, Richarlison dan Dominic Calvert-Lewin.

Tim besutan Lampard tidak bisa lagi tergeser oleh Leeds United dan Burnley di zona degradasi dengan satu pertandingan tersisa. Di mana, tim Merseyside bakal bermain tandang ke markas Arsenal, yang mengejar tempat di empat besar.

Sementara pemain hebat Chelsea, Lampard, mungkin lebih terbiasa memenangkan trofi utama sepanjang hari-harinya bermain, tapi bos Everton itu menempatkan kemenangan atas Palace sebagai salah satu karier terbaiknya.

"Ini adalah salah satu momen terbesar dalam hidup dan karir sepak bola saya," katanya kepada BBC Sport.  "Saya sangat beruntung memiliki masa-masa yang luar biasa, terutama di Chelsea sebagai pemain dan pelatih.

“Tetapi ketika Anda merasakan perasaan dan keputusasaan dari apa yang dibawa oleh degradasi ke meja, itu berbeda. Anda perlu menggali lebih dalam. Anda kalah dalam satu pertandingan, Anda berjuang untuk melakukan sesuatu dan kemudian Anda kalah lagi.  

“Datang ke sini tiga setengah bulan yang lalu dengan staf saya yang luar biasa, orang-orang positif yang bekerja sangat keras, dan mencoba mempengaruhi banyak hal dan mendapatkan reaksi dari para pemain, dari para penggemar dan merasa bersatu ketika terlihat terpecah. Klub ini spesial  dan saya bangga menjadi manajer Everton pada malam ini."

Everton kini telah memperoleh 15 poin dari posisi tertinggal di Liga Premier musim ini, hanya Liverpool (17) yang meraih lebih banyak poin, dengan 38 persen poin mereka pada 2021-22 datang dalam pertandingan di mana mereka tertinggal.

Lampard, yang mengambil alih jabatan dari Rafael Benitez pada akhir Januari, merayakan kemenangan comeback terbaru dengan para penggemar Everton, anggota staf ruang belakangnya, dan dewan klub.

"Saya pikir saya akan menangis sepanjang waktu; saya pikir saya mungkin akan melompat keluar dari tubuh saya," katanya.  "Tidak ada yang bisa mempertanyakan selebrasi pada akhirnya. Mudah untuk mengatakan 'tetapi Anda belum memenangkan apa pun'. Anda tahu, datang dan bekerjalah di klub ini selama beberapa bulan dan lihat kesulitannya dan apa artinya bagi orang-orang untuk melakukannya.  bertahan di liga ini.

“Lihat kami tertinggal 2-0 di babak pertama, bermain buruk, gol kedua yang konyol dan kemudian lihat karakter yang mereka tunjukkan. Lihat para penggemar di lapangan dengan hati dan semangat yang baik. Mereka telah menarik kami melewati batas, mereka lebih  dari pemain ke-12. Tapi para pemain juga pantas mendapat pujian besar. Malam yang luar biasa."

Dia menambahkan: "Saya kewalahan dan saya sangat berterima kasih kepada orang-orang karena ada banyak orang yang telah bekerja sangat keras untuk itu, untuk melewati batas hari ini. Yaitu para pemain, penggemar, dewan, saya staf. Malam yang luar biasa untuk Everton dan sekarang kami ingin meneruskannya."

Dele Alli, yang mengalami kesulitan sejak tiba dari Tottenham pada jendela transfer Januari, memainkan peran besar dalam perubahan permainan setelah dimasukkan saat jeda.

"Dele brilian ketika dia masuk. Dia mengubah permainan secara individual," kata Lampard.  "Kami sudah mengubah sistem tetapi itu untuk memberikan sedikit informasi.

“Itu tidak ada hubungannya dengan perubahan sistem untuk mengubah permainan, itu akan selalu menjadi pemain, karakter dan keinginan mereka untuk melibatkan penonton dan membuat sesuatu terjadi.

"Saya tidak bisa mengambil terlalu banyak pujian. Saya tidak menemukan beberapa taktik magis baru. Kami langsung bermain, tetapi tidak ada masalah dalam posisi ini. Tapi kami mengandalkan para pemain."

(moch imam sholikhin/nz)