Kisah Erling Haaland Cetak 3 Hattrick dalam Satu Laga Piala Dunia U-20

"Ini terjadi pada 2019 di Polandia saat Norwegia U-20 berjumpa Honduras U-20."

Biografi | 13 May 2022, 07:00
Kisah Erling Haaland Cetak 3 Hattrick dalam Satu Laga Piala Dunia U-20

Libero.id - Tidak ada yang meragukan, Erling Haaland adalah salah satu striker paling berbahaya di Dunia setelah era Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi. Pemuda Norwegia itu menjadi pemain yang paling dicari klub-klub besar di Eropa dengan statistik luar biasa yang telah dia buat baik di level klub maupun tim nasional.

Musim depan, pesepakbola berusia 21 tahun itu akan bermain untuk Manchester City. Tentu saja, itu adalah salah satu kesepakatan yang menjanjikan bagi pasukan Pep Guardiola.

Transfer dari Bundesliga ke Liga Premier dianggap banyak orang sebagai hal tepat dilakukan Haaland. Pasalnya, sekarang dia telah menjelma menjadi superstar dunia. Buktinya, dalam 115 pertandingan di semua kompetisi bersama Red Bull Salzburg dan Borussia Dortmund, dia mencetak 114 gol. Sementara dengan Norwegia, Haaland telah mencetak 15 gol dalam 17 laga.

Dan, salah satu momen Haaland menancapkan namanya di panggung global adalah ketika bersama Norwegia U-20 pada Piala Dunia U-20 2019. Ketika itu, dia baru berusia 18 tahun, dan mencetak sembilan gol alias tiga kali hattrick di pertandingan melawan Honduras U-20.

Momen langka tersebut terjadi pada 30 Mei 2019 di Lublin, Polandia. Saat itu, Norwegia mencatatkan kemenangan yang sangat telak, 12-0!

Pada hari bersejarah tersebut, Haaland hanya butuh tujuh menit untuk mulai memotong lini belakang Honduras. Jens Petter Hauge, yang sekarang berada di Eintracht Frankfurt dengan status pinjaman dari AC Milan tampil sebagai pemberi assist untuk gol pembuka dalam laga itu.

Beberapa menit kemudian, Haaland menerima umpan terobosan, setelah bola indah dari pemotongan melalui 10 pemain Honduras. Haaland terbebas dari off side dan menemukan dirinya berhadapan dengan kiper. Hanya mengontrol bola, lalu menembak di tepi kotak penalti.

Selanjutnya, gol demi gol hadir. Gol ketiga membuat skor 3-0, gol keempat 5-0, gol kelima 7-0, gol keenam 8-0, gol ketujuh 9-0, gol kedelapan 11-0, dan gol kesembilan 12-0. Benar-benar hari yang bersejarah!

Menurut agen sepakbola terkenal Amerika Latin, Jose Luis Rodriguez, tidak ada pemain Honduras yang mau mengingat kembali pengalaman itu. Sebab, itu seperti penghinaan besar.

"Bagi para pemain, itu mengerikan. Mereka menangis lama setelahnya. Mereka marah. Kembali ke rumah di Honduras, seluruh negeri membicarakan hal buruk tentang mereka. Itu benar-benar tekanan yang gila. Banyak dari mereka mengatakan itu adalah hal terburuk yang pernah mereka alami dalam hidup," kata Rodirguez kepada VG.

Saat itu, Rodriguez hadir di tribun mengamati calon kliennya. Setelah pertandingan, dia berlari ke Haaland. Dia tidak bisa menahan diri untuk meminta selfie.

"Saya berkata, 'Kamu menghancurkan anak-anak saya'. Haaland menjawab, 'Saya kesal karena saya bisa mencetak 11 gol'. Dia mesin sialan. Saya hanya berpikir, 'Sialan'. Dia memang pemain hebat," ucap Rodirguez.

Rekor itu seketika membuat Haaland terkenal dan menjadi buah bibir klub-klub besar. Apalagi, putra Alf-Inge Haaland, kelahiran di Leeds, tersebut sebelumnya juga tampil impresif di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer di Molde, di kompetisi lokal Norwegia.

Pada saat itu, Leeds United dikatakan telah mengajukan tawaran. Tapi, mereka dikalahkan oleh juara abadi Austria, Red Bull Salzburg, pada musim panas 2018. Di Salzburg itulah Haaland mulai membuktikan dirinya. Dia mencetak 29 gol dalam 27 penampilan, termasuk delapan gol di babak penyisihan grup Liga Champions.

Tahun berganti, dan Haaland kemudian menjadi pemain tercepat yang mencapai 20 gol Liga Champions. Dia melakukannya hanya dalam 14 pertandingan dan mencetak total 85 gol dalam 88 pertandingan untuk Borussia Dortmund. 

Jadi, dengan ukuran apa pun, Haaland adalah salah satu pemain terbaik di dunia setelah era Ronaldo dan Messi. Saat dua megabintang itu pensiun, sepakbola akan dihiasi nama-nama seperti Haaland, Rodrygo Goes, Pedri, hingga Kylian Mbappe.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network