Libero.id - Paul Scholes dikenal sebagai gelandang box-to-box, pekerja keras dan tidak mudah menyerah menjadikannya pemain yang diandalkan oleh Manchester United.
Berbagai prestasi ditorehkan oleh Scholes, mulai dari trofi domestik hingga Eropa hampir semua sudah dia rasakan. Selain dikenal sebagai pemberi umpan dan pemutus serangan lawan, sepakan jarak jauh Scholes juga kerap menjadi mimpi buruk penjaga gawang manapun.
Sepakannya keras dan terpenting mengarah hingga tak terjangkau penjaga gawang.
Salah satu gol ikoniknya terjadi pada 29 April 2008. Setelah mengalahkan AS Roma di perempat final Liga Champions, Man United melawan Barcelona di babak semifinal.
Pada pertandingan inilah gol Scholes menjadi gol yang sangat penting. Setelah pada leg pertama bermain imbang tanpa gol di Camp Nou, Man United akhirnya bisa melaju ke babak final lewat gol Scholes.
Gol bukan sembarang gol. Momen itu terjadi pada menit ke-14. Saat itu Setan Merah melancarkan serangan, bola berada di kaki Cristiano Ronaldo yang berusaha mengecoh bek kanan Barcelona, Gianluca Zambrotta, namun upaya itu masih bisa digagalkan. Ronaldo tidak jadi merengsek masuk ke kotak penalti.
Sayangnya, ancaman yang lain datang, bola ternyata jatuh ke kaki Scholes. Tanpa berpikir panjang, di mana dihadapannya ada Gabriel Milito, Carles Puyol, Scholes yang waktu itu sudah lama tidak mencetak gol memutuskan untuk langsung menendang bola.
Sebetulnya Scholes punya opsi mengoper ke Nani, yang terbuka lebar di sebelah kanan. Tapi, dari jarak kira-kira 25 meter, Scholes melakukan tendangan dan bola meluncur bagai roket. Sempurna ke sudut jauh tak terjangkau oleh Victor Valdes.
Selama beberapa detik setelah itu, selebrasi dimulai. Mulut Scholes ternganga, tangan terentang, merunduk, dan seterusnya untuk menghindari rekan satu timnya yang ikut girang merayakan.
Di partai final Man United mengalahkan sesama tim Liga Inggris, Chelsea, lewat skema adu penalti. Tetapi, hal itu bisa terjadi hanya karena gol semata wayang Scholes saat melawan Barcelona di leg kedua semifinal.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini