Libero.id - Chelsea menanggung malu ketika kalah telak dari Arsenal dengan skor 2-4. Padahal The Blues bermain di Stampord Bridge. Dan kekalahan itu bukan saja kali pertama bagi tim besutan Thomas Tuchel. Juru taktik asal Jerman itu benar-benar merasa tak habis pikir dengan kekalahan The Blues. Sebab, sejauh ini Cesar Azpilicueta dan rekan-rekan sudah 3 kali beruntun kalah di markas sendiri.
Sebelum digasak Arsenal, di ajang Liga Inggris Chelsea kalah dengan skor yang lebih tegas lagi yakni 1-4 dari Brentford. Dan kekalahan yang tak kalah pahit saat harus tersingkir dari babak perempat final Liga Champions oleh Real Madrid dengan skor 1-3 di leg pertama.
"Itu sangat sulit. Anda bisa kalah melawan siapa pun jika tak memperbaiki kualitas dari 3 laga terakhir ini. Kami tidak puas. Kami sekarang memiliki tiga kekalahan kandang dengan jumlah kesalahan yang luar biasa," kata Tuchel usai laga.
"Kami perlu menemukan solusi. Saya tidak memilikinya saat ini. Itu sepenuhnya ada pada kami. Sejumlah kesalahan individu yang tidak dapat Anda atasi. Anda tidak dapat memberikan tiga gol secara cuma-cuma," lanjut eks pelatih PSG itu.
Dalam laga melawan Arsenal, gol pertama tim tamu berawal dari kesalahan Andreas Christensen. Ia berniat melakukan backpass, tetapi sepakannya kelewat lemah dan bola malah dicuri Eddie Nketiah yang lalu melepas tendangan akurat ke gawang Chelsea.
Sementara gol ketiga Arsenal lahir dari buruknya koordinasi lini belakang, lagi-lagi, Nketiah sukses memanfaatkan peluang untuk mencetak gol.
Gol keempat Arsenal merupakan kesalahan sang kapten, Cesar Azpilicueta. Bek Spanyol itu mendorong Bukayo Saka hingga terjatuh di kotak penalti Chelsea, wasit lalu menunjuk titik putih. Yang dijawab dengan tuntas oleh Saka.
"Saya benci kalah dan kalah tiga kali di kandang tidak bisa diterima. Saya tidak tertarik untuk memuji atau mengkritik pemain individu hari ini setelah penampilan tim seperti ini,"
Tuchel bahkan mengaku pikirannya digelayuti oleh kekalahan.
"Saya akan memikirkannya hingga tidur. Saya tidak bisa berpikir sekarang," Pungkasnya.
Opini