Setelah Eto'o di Kamerun, Drogba Tertarik Pimpin Asosiasi Sepakbola Pantai Gading

"Semoga langkah Eto'o dan Drogba diikuti pemain Indonesia."

Biografi | 12 April 2022, 18:38
Setelah Eto'o di Kamerun, Drogba Tertarik Pimpin Asosiasi Sepakbola Pantai Gading

Libero.id - Keberhasilan Samuel Eto'o menyelenggarakan Piala Afrika 2021 dan meloloskan Kamerun ke Piala Dunia 2022 sebagai Presiden Asosiasi Sepakbola Kamerun (FECAFOOT) ternyata menginspirasi Didier Drogba. Legenda Chelsea itu menginginkan menjadi pemimpin Asosiasi Sepakbola Pantai Gading (FIF).

Drogba adalah salah satu pesepakbola asal Afrika yang sukses berkarier di Eropa. Baik di level klub maupun internasional, dirinya selalu menjadi striker yang berbahaya di lapangan. Selama bermain untuk Chelsea, dia telah memenangkan empat gelar Liga Premier, empat Piala FA, dan satu Liga Champions.

Sementara di level internasional, Drogba telah menjalani lebih dari 100 pertandingan sepanjang karier profesionalnya. Dia juga tampil di Piala Dunia dan menjadi bintang negaranya di Piala Afrika.

Kini, Drogba sudah lama pensiun. Tapi, dia tidak lupa dari mana asal-usulnya. Dirinya menegaskan keinginannya untuk berkontribusi pada kemajuan sepakbola Pantai Gading dengan menjadi Presiden FIF.

Layaknya Eto'o di Kamerun, dukungan juga mengalir deras kepada Drogba. Sejak rumor keinginan Drogba maju menjadi Presiden FIF tersebar, 2 tahun lalu, ribuan orang telah mendukungnya dengan turun ke jalan. Pendukung Les Elephants menganggap Drogba pantas dan layak.  

Namun, Kongres FIF yang sebenarnya digelar pada 2020 harus ditunda karena masalah yang sedang berlangsung mengenai kelayakan kandidat tertentu, termasuk Drogba. Ada sejumlah syarat yang membuat beberapa kandidat tidak bisa maju sehingga harus diselesaikan terlebih dulu.

Sekarang, Drogba telah memenuhi persyaratan dan diizinkan. Rencananya, hajatan besar itu akan kembali digelar pada 23 April 2022. Ada enam kandidat yang telah disejutui Komite Normalisasi FIFA. Salah satu pesaing terberat Drogba adalah Wakil presiden yang sekarang, Idriss Diallo.

"Pencalonan Presiden FIF telah ditutup. Enam kandidat telah terdaftar. Mereka adalah Yatte Ellele Jean-Baptiste, Arnaud Aka, Laurent Kouakou, Idriss Diallo, Sory Diabate, dan Didier Drogba," kata Mariam Dao Gabala, Ketua Komite Normalisasi FIF, dilansir BBC Sport Africa.

Jika anda ingat, kasus di Pantai Gading mirip dengan PSSI di era Nurdin Halid, Arifin Panigoro, Djohar Arifin Husin, hingga La Nyala Matalitti. Saat itu, terjadi konflik karena berbagai kepentingan politik yang menyelimuti PSSI sehingga ada beberapa calon yang dianggap tidak memenuhi syarat.  

Layaknya PSSI, FIFA akhirnya juga campur tangan di Pantai Gading. Komite Normalisasi dibentuk dan semua calon yang mendaftar mendapatkan legitimasi untuk bertarung dalam Kongres FIF, dua pekan mendatang.

Drogba kemudian menyerahkan formulir pendaftaran secera resmi setelah diizinkan bertarung. Dia ingin untuk mengubah wajah sepakbola Pantai Gading yang mengalami penurunan prestasi drastis sejak pemain-pemain seangkatan Drogba dan Yaya Toure tidak lagi bermain.

"Akhirnya kita di sini. Saya tidak sabar untuk memulai kampanye. Saya memiliki keyakinan yang kuat untuk menghidupkan sepakbola Pantai Gading ," ucap Drogba kepada para wartawan.

Pekan lalu Drogba mengatakan kepada BBC Sport Africa bahwa menjadi Presiden FIFA adalah tujuannya setelah pensiun. "Saya dapat membawa perubahan yang dibutuhkan FIF dan klub. Sepakbola tidak berkembang seperti yang seharusnya dan seperti yang kami inginkan di Pantai Gading," kata pria berusia 44 tahun itu.

Selain bersama Chelsea, Drogba juga pernah tampil untuk Guingamp dan Marseille di Ligue 1. Kemudian, Shanghai Shenhua (China), Galatasaray (Turki), hingga  Montreal Impact (MLS). Dia memenangkan gelar Turki bersama Galatasaray dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Pantai Gading sebelum pensiun pada 2018.

Melihat pengalaman Drogba, Pantai Gading layak optimistis. Pantai Gading adalah juara dua kali sepakbola Piala Afrika, yaitu 1992 dan 2015. Mereka akan menjadi tuan rumah Africa Nations League 2023.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network