Dua Kali Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia, Cannavaro: Seolah-olah Itu Normal

"Fabio Cannavaro diprediksi bakal menggantikan posisi Roberto Mancini."

Berita | 12 April 2022, 10:08
Dua Kali Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia, Cannavaro: Seolah-olah Itu Normal

Libero.id - Fabio Cannavaro memberikan masukan kepada Federasi Sepakbola Italia atau FIGC, yang mana mantan pemain Juventus itu merasa bahwa mereka telah tertinggal dalam hal infrastruktur dan merasa aneh jika Italia terus gagal ke ajang Piala Dunia.

Pensiunan bek itu memenangkan Ballon d'Or pada 2006 serta Piala Dunia bersama Italia dan telah disebutkan sebagai kandidat untuk mengambil alih jika Roberto Mancini pergi setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2022.

“Wajar jika Italia tidak mencapai turnamen penting seperti Piala Dunia, situasi dan nama tertentu akan muncul di surat kabar,” ujar Cannavaro kepada Sky Sport Italia.

“Saya adalah mantan pemain dan kapten Italia, tetapi kenyataannya tidak pernah ada rumor itu. Saya senang dengan tautan itu, karena itu berarti saya melakukannya dengan baik dengan Nazionale, tetapi kami tidak pernah melakukan pembicaraan.”

Ini adalah Piala Dunia kedua berturut-turut dimana Italia gagal lolos, meskipun di antara turnamen itu Gli Azzurri sukses memenangkan Euro.

“Yang membuatku takut adalah melihat cara ini diperlakukan seolah-olah itu normal, orang-orang tampak pasrah."

“Sistem di sini tidak berfungsi. Kami tidak maju di kompetisi klub Eropa, atau dengan Italia, jadi sesuatu harus berubah.”

Cannavaro bekerja dengan Marcello Lippi dan kemudian menggantikannya untuk beberapa pertandingan sebagai manajer tim nasional China.

“Kami tertinggal di setiap area yang memungkinkan. Hanya menonton Portugal-Turki dan Italia-Makedonia Utara, perbedaan stadion luar biasa."

“Kami terus seperti ini dan tidak menyadari bahwa yang lain berjalan lebih cepat dan kami bukan lagi yang terbaik. Kita harus bangun dan melakukan sesuatu.”

Cannavaro pensiun sebagai pemain pada tahun 2012 dan telah bekerja sebagai pelatih di Cina dan UEA, tetapi kini berharap bisa mengambil peran sebagai manajer di benua kelahirannya.

“Tujuannya adalah untuk menemukan proyek yang memungkinkan saya melakukan apa yang saya inginkan dan menunjukkan apa yang ada dalam pikiran saya. Saya sudah menolak beberapa tawaran.

“Saya memilih untuk tumbuh sebagai pribadi dan pelatih dengan bepergian, mengenal budaya baru di negara lain. Saya juga ingin bekerja di Italia, tetapi kami perlu melakukan sesuatu tentang infrastruktur.”

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network