Libero.id - Kegagalan tampil di Piala Dunia 2022 benar-benar membuat beberapa pemain larut dalam kesedihan. Apalagi, kekalahan itu tercipta dengan cara yang sangat dramatis adu penalti dan dengan intimidasi berlebihan suporter lawan. Mohamed Salah dan Mesir contohnya.
Pemain andalan Liverpool itu gagal membawa Mesir menuju Qatar setelah disingkirkan Senegal. Itu kekalahan kedua beruntun adu penalti dari Senegal setelah final Piala Afrika, Februari 2022.
Tampaknya, keberuntungan lebih berpihak kepada rekannya, Sadio Mane, yang sukses membawa Senegal memenangkan Piala Afrika 2021 dan kini lolos menuju Piala Dunia 2022. Lantaran kekalahan beruntun dari Senegal itu, Salah terlihat sangat terpukul. Dia merasakan kesedihan yang mendalam.
Seusai pertandingan, sebuah rekaman telah muncul di media sosial yang berisi percakapan Salah tentang pertandingan. Dengan penuh emosional, mantan pemain FC Basel tersebut berpidato kepada rekan-rekan setimnya dengan suara berat dan mata berkaca-kaca. Dia mengisyaratkan pensiun dari timnas.
"Saya merasa terhormat bahwa saya bermain dengan anda. Dan, saya sangat bangga bermain dengan anda. Apakah saya (bermain) dengan anda (lagi) atau tidak di masa depan?" kata Salah, dilansir wartawan Mesir, Ismael Mahmoud.
Apa yang dialami Salah dan Mesir sebenarnya mirip dengan Lionel Messi. La Pulga sempat mengancam mengundurkan diri dari timnas setelah Argentina hattrick kekalahan di final Piala Dunia 2014, Copa Amerika 2015, dan Copa America Centenario.
Namun, atas desakan suporter Argentina, termasuk sang presiden negara, Messi membatalkan pensiunnya. Kemudian, Messi mencoba terus mempersembahkan trofi untuk La Albiceleste, dan baru berhasil di Copa Amrica 2021.
(atmaja wijaya/anda)
Opini