Escape to Victory, Film Sepakbola Terbaik dalam Sejarah

"Jika anda penggemar film sepakbola, wajib nonton yang satu ini."

Biografi | 29 March 2022, 18:54
Escape to Victory, Film Sepakbola Terbaik dalam Sejarah

Libero.id - Ada banyak film tentang sepakbola yang beredar di pasaran. Beberapa diantaranya bagus. Beberapa lainnya sangat bagus. Salah satu yang layak menjadi perhatian penggemar sepakbola adalah Escape to Victory.

Escape to Victory adalah film berlatar Perang Dunia II yang dibuat pada 1980. Film tersebut mampu memikat banyak orang. Bukan hanya karena akting Sylvester Stallone yang sangat apik dalam memerankan Robert Hatch, melainkan juga keterlibatan banyak pesepakbola sebagai pemeran.

Dalam barisan ini ada Mike Summerbee, Pele, Bobby Moore, Osvaldo Ardiles, Paul van Himst, Kazimierz Deyna, Hallvar Thoresen, Co Prins, Russell Osman, John Wark, Soren Lindsted, hingga Kevin O'Callaghan.

Baru-baru ini, dalam sebuah wawancara bersama Goal UK, Summerbee bercerita banyak tentang Escape to Victory. Legenda Manchester City itu mengaku menerima telepon dari Moore yang menanyakan apakah dirinya tertarik terlibat dalam sebuah film sepakbola.

"Saya pikir itu film dokumenter. Kemudian saya terbang ke Hungaria dan menghabiskan enam minggu di Budapest membuat Escape to Victory," ujar pemain Man City pada 1965-1975 itu.

Setelah lebih dari 40 tahun sejak dirilis, Escape to Victory sekarang dipandang sebagai film klasik yang ikonik. Ini juga menjadi salah satu film olahraga terbesar yang pernah dibuat. 

Dibuat dengan latar Perang Dunia II, Escape to Victory menceritakan kisah tim tawanan perang Sekutu yang setuju untuk pertandingan sepakbola melawan Nazi Jerman sebagai dalih untuk refresing selama di kamp tahanan. Tapi, ada ancaman eksekusi jika Sekutu menang.

Disutradarai oleh pembuat film pemenang Oscar, John Huston, film ini memiliki jajaran akting bintang atas selain Stallone. Sebut saja Michael Caine dan Max von Sydow. Tapi, yang unik dari adalah menjamurnya para pesepakbola profesional. Ini sangat jarang. Bahkan, hingga hari ini.

Summerbee dan Moore misalnya. Mereka sebenarnya sudah saling kenal sejak remaja dan tinggal bersama dalam satu kamar hotel saat membela tim nasional Inggris. Jadi, tidak mengherankan jika bek tengah itu membujuk teman baiknya untuk ikut. 

"Para pesepakbola ingin menjadi aktor dan para aktor ingin menjadi pesepakbola. Itu adalah dunia yang berbeda, yang terlibat dalam akting. Itu karena kami tidak benar-benar berpikir akan menjadi film besar. Tapi, itu adalah pengalaman yang luar biasa," kata Summerbee. 

"Kami telah diwawancarai di televisi sebelum pertandingan sepakbola. Tapi, itu tidak seperti membuat film. Kami hanya mengikutinya," tambah Summerbee.

Meski mengambil latar tempat di Paris, pembuatan film sebenarnya berlangsung di Hungaria. Itu dikerjakan selama musim panas 1980, sebelum dimulainya musim baru 1980/1981. Uniknya, saat itu Summerbee baru saja memainkan pertandingan profesional terakhirnya untuk Stockport County.

Lebih unik lagi karena Hungaria saat itu negara komunis dan anggota Pakta Warsawa, semantara orang-orang yang terlibat di film berasal dari Barat. Jadi, ada banyak batasan tentang apa yang dapat dilakukan para pemain dan kru ketika kamera tidak diputar.

"Budapest adalah kota yang indah. Semuanya dibatasi. Tapi, kami baik-baik saja. Kami tidak terganggu. Kami tinggal di hotel yang indah dan ada kaviar Beluga yang luar biasa. Kami memilikinya untuk sarapan. Semurah itu kami membeli banyak dan membawanya kembali bersama kami," ungkap Summerbee.

"Kami menikmati kebersamaan. Para aktor membantu kami menjadi aktor. Kami juga membantu mereka untuk menjadi pesepakbola. Penduduk setempat terkejut dengan kedatangan Pele. Tapi, kami memanggilnya Eddie untuk menjaga privasinya. Itu singkatan dari Edson Arantes do Nascimento," kata Summerbee.

Pele dan Moore sangat menghormati satu sama lain sejak pertandingan terkenal antara Brasil dan Inggris di Piala Dunia 1970. Tapi, Summerbee mengatakan semua pemain menjadi teman dan mereka sering mengobrol sebelum syuting dimulai.

"Michael (Caine) adalah pria yang baik dan mudah bergaul. Dan, kami berteman melalui film, seperti orang lain. Ketika saya berada di Los Angeles, saya pergi menemuinya, dan kami makan siang bersama istri kami," ujar Summerbee.

Dengan menggabungkan aktor dan pesepakbola, Escape to Victory benar-benar menjadi film yang bertahan sangat lama. Bahkan, masih banyak generasi milenial yang paham dan menyaksikan film ini secara online.

Menurut Summerbee, itu karena kredibilitas adegan sepakbola, yang jauh lebih dapat dipercaya daripada yang terlihat di banyak film olahraga lainnya. Adegannya diambil untuk membuatnya serealistis mungkin. "Kami membantu membuat film sepakbola itu dengan pengalaman yang kami miliki," ucap Summerbee.

Summerbee menjelaskan, pada saat itu, seharusnya ada adegan ketika Stallone mencetak gol. Tapi, berhubung aktor yang baru saja menyelesaikan film tinju Rocky dan Rocky II itu berposisi sebagai penjaga gawang, maka para Summerbee dkk memintannya direvisi. Mereka memberitahu Stallone dan sutradara bahwa itu (kiper mencetak gol) terlalu mengada-ada.

"Semua gol selesai dan kemudian kami membantu membuatnya menjadi realistis. Itu masih ditayangkan sekarang sehingga pertunjukan itu cukup sukses sebagai film sepakbola," pungkas Summerbee.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network