Analisis Penampilan Conor Gallagher di Timnas Inggris, Layak Kembali ke Chelsea?

"Penampilan Callagher untuk Inggris banjir pujian banyak pengamat."

Analisis | 29 March 2022, 02:27
Analisis Penampilan Conor Gallagher di Timnas Inggris, Layak Kembali ke Chelsea?

Libero.id - Tim nasional Inggris sukses mengalahkan Swiss dalam pertandingan uji coba di Wembley, akhir pekan lalu. Dalam laga FIFA itu, Gareth Southgate memberi kesempatan kepada beberapa pemain muda untuk merasakan laga penuh. Salah satu yang memukau adalah Conor Gallagher.

Gallagher secara hukum adalah pemain Chelsea. Tapi, untuk saat ini sedang dipinjamkan ke Crystal Palace. Berhubung tampil bagus untuk The Eagles, pemuda berusia 22 tahun tersebut dipanggil ke skuad The Three Lions. 

Penantian Gallagher terbayar lunas saat tampil bagus dalam debut penuhnya. Gallagher membuat assist untuk gol penyama kedudukan yang dicetak Luke Shaw. Sepanjang pertandingan, pergerakan-pergerakannya juga sangat bagus dan merepotkan barisan pertahanan Swiss.

Berkat penampilan itu, Gallagher menunjukkan bagaimana caranya dia bisa masuk ke dalam rencana Thomas Tuchel di Chelsea musim depan. Perkembangan permainan Gallagher dinilai cocok dengan gaya main yang diterapkan Tuchel.

Di Crystal Palace sepanjang musim ini, lulusan Cobham itu bermain di depan empat bek dalam formasi 4-3-3 di bawah kepelatihan Patrick Vieira. Sementara di Chelsea, Tuchel menggunakan taktik yang sama dengan Gareth Southgate, yaitu pertahanan tiga bek dalam formasi 3-5-2 atau 3-4-3.

Jika dilihat dari kemampuan dan gaya, dalam laga melawan Swiss itu, Gallagher bermain di sisi kanan dan Mason Mount (kiri). Dia bermain sebagao box-to-box di posisi No.8. Sementara Jordan Henderson berada di tengah mengapit Gallagher dan Mount. Dengan dua penyerang di depannya, Phil Foden dan Harry Kane, Gallagher bisa leluasa untuk terlibat dalam proses penyerangan. 

Hal itu tampak di akhir babak pertama. Bola jatuh di kakinya dan dia mengirim umpan terobosan ke Shaw yang mencetak gol sesaat sebelum turun minum. Lalu, sesaat setelah turun minum, dia hampir membuat assist lagi dengan menaruh bola di belakang pertahanan Swiss. Tapi, tembakan Harry Kane dapat diselamatkan Jonas Omlin. 

"Conor adalah pemain yang menularkan energi dan agresinya untuk menekan. Saya pikir dia memainkan bola yang luar biasa untuk Harry Kane di babak kedua. Ini adalah pertama kalinya dalam waktu yang lama kami memulai tanpa (Declan) Rice atau (Kalvin Philips. Penting untuk melihat Gallagher. Tim ini tetap solid dalam pertahanan dan keseimbangan," kata Southgate, dilansir BBC Sport.

Para pertandingan tersebut, Gallagher telah memenangkan penguasaan bola enam kali. Diantara pemain Inggris lainnya, dia juga paling banyak melakukan tekel dan clearance.

"Peran yang saya mainkan hari ini sangat mirip dengan apa yang saya mainkan sepanjang musim. Saya pikir pelatih melakukan itu dengan sengaja. Saya merasa nyaman dan saya senang bermain di posisi ini," kata Gallagher. 

Jika Gallagher nyaman bermain dalam skema 3-5-2, Tuchel harus berpikir serius untuk memulangkannya musim depan. Dengan skema baku 3-4-3, Tuchel bisa memiliki variasi 3-5-2 jika memulangkan Gallagher. Ini penting agar Mount, N'Golo Kante, atau Mateo Kovacic tidak bekerja terlalu keras sepanjang musim.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network