Momen Thierry henry Disoraki Pendukung Irlandia Saat Belgia Tanding di Dublin

"Jika anda penggemar sepakbola sejak lama, pasti tahu alasannya."

Viral | 28 March 2022, 19:07
Momen Thierry henry Disoraki Pendukung Irlandia Saat Belgia Tanding di Dublin

Libero.id - Thierry Henry adalah musuh nomor wahid penggemar sepakbola Irlandia. Itu terkait kejadian pada play-off Kualifikasi Piala Dunia 2010. Meski sudah belasan tahun berlalu, memori mereka belum hilang. Kejadian yang satu ini bisa jadi bukti!

Legenda sepakbola Prancis itu sekarang sebagai asisten Roberto Martinez di tim nasional Belgia. Dan, secara kebetulan, akhir pekan lalu, Belgia menjalani pertandingan persahabatan di Aviva Stadium, Dublin, melawan The Boys in Green. Pertandingan berkahhir imbang 2-2.

Tapi, bukan hasil akhir yang jadi pembicaraan dan viral. Yang dibicarakan orang adalah sorakan yang harus diterima Henry dari para penonton setiap kali wajahnya terpampang di giant screen stadion. Kok, bisa?

Jika anda penggemar sepakbola sejak lama, pasti tahu kejadian ini. Semua berawal dari pertandingan play-off Piala Dunia antara Irlandia dan Prancis di Stade de France, Saint-Denis, 18 November 2009.

Pada hari bersejarah itu, Henry mengontrol bola dengan tangan di kota penalti Irlandia. Lalu, memberi umpan kepada William Gallas untuk mencetak gol penentu kemenangan di babak perpanjangan waktu. Gol Gallas membuat agregat 2-1, dan tim asuhan Raymond Domenech ketika itu lolos ke Afrika Selatan.

Saat itu belum ada VAR. Jadi, wasit tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah jutaan rakyat Irlandia mengalami Hari Patah Hati Nasional. Bahkan, itu berlangsung hingga 12 tahun kemudian.

Tahun lalu, Henry mengungkapkan bahwa dirinya terpaksa menyewa pengawal untuk putrinya setelah insiden bola tangan yang terkenal melawan Irlandia. "Saya dianggap adalah iblis. Tidak apa-apa. Saya menerimanya. Apakah saya bangga? Tidak! Apakah saya kadang-kadang dilecehkan oleh penggemar Irlandia? Ya, memang," kata Henry kepada Robbie Fowler Podcast.

"Sulit untuk diterima karena ini bukan tipe permainan saya. Tapi, ketika anda memiliki insting atau reaksi yang buruk, sulit untuk dijelaskan. Saya tidak dapat menjelaskannya karena itu sudah terjadi," tambah Henry.

Henry menjelaskan bagaimana perasaannya mendapat perlakuan tidak mengenakan atas insiden masa lalu. "Di sinilah menjadi sulit dan saya tidak mengatakan ini kepada orang-orang untuk mengatakan 'Ya Tuhan!' Tapi, setelah itu, pelecehan yang saya dapatkan. Saya menerima surat dan ancaman pembunuhan," ungkap Henry.

"Putri saya harus pergi ke sekolah dengan pengawal selama dua minggu karena saya takut. 'Kami tahu di mana anda tinggal'. Saya berada di Barcelona, ​​jangan salah paham. Tapi, putri saya masih (sekolah) di London," kata Henry.

Henry mengaku bahwa itu memang handball. Tapi, dia juga mengatakan hal itu refleks. "Saya hanya mengatakan kepada mereka, 'Ya, itu tangan, dan saya minta maaf'. Dan, tahukah anda? Mereka mengatakan kepada saya: 'Kami tidak menyalahkan anda'. Saya berbicara jujur. Itu refleks. Refleks di sepakbola. Sama seperti saat anda meraih bola di garis saat kiper anda dilanggar," ungkap Henry. 

"Ketika saya melihat Messi mencetak gol melawan Espanyol, diving untuk menyentuh bola dengan tangannya, orang-orang berkata, 'Sungguh jenius, sekarang dia lebih dekat dari sebelumnya ke Maradona'. Tapi, ketika itu saya, rasanya seperti saya telah membunuh seseorang,' beber Henry.

Kisah Henry sempat diceritakan pemain Irlandia, Richard Dunne. "Saya tidak benar-benar berpikir saya mengerti bahwa dia (Henry) telah melakukannya pada tahap itu. Tapi, kemudian dia datang dan berkata 'Saya handball'. Saya kaget," kata Dunne saat berbicara di podcast In Focus pada 2019. 

"Saya seperti berpikir: 'Apa yang anda ingin saya lakukan tentang itu? Anda seharusnya mengatakan itu 20 menit lalu'. Saya tidak dapat melihat manfaat dari seseorang yang datang dan mengatakan seperti itu (mengakui setelah pertandingan selesai)," pungkas Dunne.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network