Libero.id - Jika kamu tidak berhasil di satu hal, bukan berati kamu akan gagal di hal yang lain. Dan begitulah kiranya yang dialami oleh Ricardo Prasel, eks penggawa Chelsea yang kini menempuh karier di ajang seni bela diri campuran (MMA). Pria berusia 31 tahun itu berhasil meraih kemenangan saat melakoni debutnya di MMA Polandia, yakni Konfrontacja Sztuk Walki (KSW).
Menurut laporan Daily Star, Prasel berhasil mengatasi perlawanan Michal Kita, dengan TKO di ronde kedua pada Sabtu (19/3) yang lewat. Awalnya, berdasarkan kartu skor dua juri, Prasel sempat kalah point, 10-8 di ronde pertama.
Namun pemain yang dulunya berposisi kiper itu menemukan momentumnya di ronde kedua dan bahkan keluar sebagai pemenang setelah mengambil kendali dengan ground and pound. Tentu hal tersebut, menjadi pencapaian yang apik bagi Prasel mengingat karier sepakbolanya relatif buruk.
Pria asal Brasil bahkan memutuskan untuk pensiun dini di usia tahun pada 2011 setelah cedera bolak-balik menghampirinya.
Menurut catatan Transfermarkt, klub asal Belgia, RFC Luttich jadi pelabuhan terakhir Prasel di lapangan hijau.
Menariknya, sebelum bergabung ke RFC Luttich pada Juli 2010, Prasel tergabung ke dalam skuad Chelsea. Menurut Daily Star, Prasel adalah penjaga gawang pilihan ketiga untuk The Blues.
Sayangnya, selama semusim di Chelsea (2009-2010), Prasel tak sekalipun mampu menembus skuad. Namun paling tidak, Prasel tetap merasakan sesi latihan bersama nama-nama besar di skuad besutan Carlo Ancelotti kala itu, seperti Petr Cech, Ashley Cole, Michael Ballack dan juga Didier Drogba.
Sementara itu kariernya di dunia MMA, meksipun baru tapi sama sekali tak bisa diremehkan, sebelum melakoni debut di KSW, Ricardo Prasel sudah memegang rekor kemenangan 11-3.
Dan bagi Prasel, bertarung di atas octagon
sama menakjubkannya dengan bermain untuk Chelsea di atas lapangan hijau.
“Bertarung [di seluruh dunia] sekarang sama menakjubkannya dengan bermain untuk Chelsea. Saya melihat dunia melalui kedua olahraga tersebut,” ucap Prasel, saat berbicara kepada MMA Fighting empat tahun yang lewat.
(gigih imanadi darma/gie)
Opini