Sanksi FIFA untuk Rusia Dinilai Setengah Hati, Faktor Uang Besar Sponsor?

"Dalam kasus yang sama, FIFA pernah memecat Yugoslavia dan Irak."

Viral | 28 February 2022, 19:33
Sanksi FIFA untuk Rusia Dinilai Setengah Hati, Faktor Uang Besar Sponsor?

Libero.id - FIFA memutuskan untuk menjatuhkan saksi kepada Rusia. Tapi, beda dengan UEFA yang sangat tegas dan menusuk jantung sepakbola Rusia, hukuman dari otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut sangat lemah. Jadi, banyak yang bertanya apakah FIFA takut kehilangan pemasukan?

Pada Senin (28/2/2022) dini hari WIB, FIFA secara resmi melarang tim nasional sepakbola Rusia menggunakan nama, mengibarkan bendera, dan menyanyikan lagu kebangsaan saat bertanding di laga internasional di tempat netral. Hukuman ini mirip dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam kasus doping.

Sanksi itu juga tidak langsung berlaku dan diterapkan pada pertandingan berikutnya, yaitu play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Polandia, Kemudian, Swedia atau Republik Ceko jika mereka berhasil. Tapi, ketiga negara telah mengatakan tidak akan menghadapi tim Beruang merah.

Karena itu, sanksi kepada Rusia benar-benar mendapatkan banyak kritik dari anggota FIFA. Bahkan, FIFA terkesan disepelekan. Pasalnya, sanksi tersebut serupa dengan yang dijatuhkan IOC. Nama, Rusia akan diganti menjadi Asosisasi Sepakbola Rusia (RFU). 

Padahal, kasus yang dihadapi juga berbeda. Dalam kasus IOC, Rusia secara sengaja, masif, dan terstruktur menggunakan doping. Dalam kasus lain di masa lalu, FIFA pernah mencoret Yugoslavia dari keanggotaan setelah terjadinya Perang Balkan. Begitu pula Irak saat menginvasi Kuwait.

Polandia, Swedia, Rep Ceko, Prancis, hingga Inggris menjadi negara yang paling depan mengecam FIFA. Mereka berpendapat sudah seharusnya Rusia dicoret dari keanggotaan FIFA sampai perang di Ukraina diakhiri. 

"Keputusan FIFA hari ini sama sekali tidak dapat diterima. Kami tidak tertarik untuk berpartisipasi dalam permainan penampilan ini. Sikap kami tetap utuh: Tim Nasional Polandia TIDAK akan BERMAIN dengan Rusia, apa pun nama timnya," ujar Presiden Asosiasi Sepakbola Polandia (PZPN), Cezary Kulesza, di Twitter.

Seperti halnya Polandia, Asosiasi Sepakbola Rep Ceko (FACR) juga mengeluarkan pernyataan yang sama. "Komite eksekutif FACR, anggota staf, dan pemain tim nasional setuju tidak mungkin bermain melawan tim nasional Rusia dalam situasi saat ini. Bahkan, di tempat netral. Kita semua ingin perang berakhir secepat mungkin," bunyi pernyataan FACR.

Menyusul, Polandia dan Ceko, Asosiasi Sepakbola Swedia (SFF) juga mengikuti sikap tersebut. "Kami tidak akan mungkin bermain melawan Rusia. Bahkan, dengan sanksi dari FIFA," bunyi pernyataan SSF di akun media sosialnya. 

Kecamanan kepada FIFA tentu saja berbeda dengan yang didapatkan UEFA. Uni Sepakbola Eropa tersebut dengan tegas langsung memindahkan venue final Liga Champions 2021/2022 dari Saint Petersburg ke Paris. Mereka juga dengan gagah berani menghentikan kontrak sponsorship dengan Gazprom yang bernilai jutaan euro.

Sebaliknya, FIFA hanya memberikan hukuman yang sama seperti IOC. Kontrak-kontrak dengan sponsorhip dari Rusia juga masih masuk ke kantong. Jadi, tidak heran jika banyak negara anggota menilai FIFA sudah kehilangan idealismenya.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network