Intip Proses Interview Daring Pratama Arhan dengan Tokyo Verdy

"Ternyata, ada alasan khusus mengapa full back PSIS itu yang dipilih klub Jepang. Cek videonya!"

Biografi | 22 February 2022, 16:32
Intip Proses Interview Daring Pratama Arhan dengan Tokyo Verdy

Libero.id - Tokyo Verdy tampak sangat detail dan jeli ketika memutuskan memilih Pratama Arhan sebagai pemain Indonesia pertama mereka. Dalam sebuah video pendek di kanal YouTube J League Internasional, The Greens menunjukkan sebuah proses wawancara daring dengan pemain PSIS Semarang itu.

Beberapa hari lalu, Verdy mengumumkan dalam situs resminya bahwa Arhan akan menjadi pemain baru mereka. Pemuda asal Blora itu diikat kontrak dua tahun dan akan mulai bermain di J2 League 2022, yang kick-off akhir pekan lalu.

Meski membanggakan bagi suporter Indonesia, keberanian Verdy mengambil Arhan ibarat perjudian di mata publik Jepang. Pasalnya, Arhan belum lama bermain profesional. Meski sudah bermain di tim nasional Indonesia pada Piala AFF 2020, banyak orang Jepang bertanya-tanya mengapa Arhan yang dipilih. 

Untuk menjawab pertanyaan itu, Verdy ternyata meluncurkan sebuah video pendek tentang proses wawancara Arhan sebelum teken kontrak. Interview dilakukan secara daring karena Arhan sedang di Bali bersama PSIS untuk Liga 1 2021/2022. 

Video itu juga menampilkan beberapa tokoh penting Verdy, yang menjelaskan dasar pemilihan Arhan. "Saya merasa sepakbola Indonesia telah maju pesat. Jadi, kami merasa perlu mencari kesempatan baru di Indonesia," kata Direktur Bisnis Verdy, Yuta Sato. 

"Untuk (pesepakbola) usia 19 tahun dan sudah main di timnas (senior). Dia juga sudah merantau sejak kecil, tinggal jauh dari orang tua. Saya memiliki kesan bahwa dia mandiri dan kuat," tambah Sato.

Lalu, bagaimana Verdy mendapatkan nama Arhan? "Saya menerima daftar pemain (Indonesia). Kemudian, saya mengecek permainannya lewat video. Setelah itu mata saya tertuju kepada Arhan. Seperti itu alur dan garis besarnya (mengapa memilih Arhan)," ungkap Direktur Teknik Verdy, Kentaro Tsuboi.

"Dibagian teknik pengolahan bola. Dia meliuk-liuk menghindari lawan, kombinasi di tempat sempit, melakukan one-two dengan kawannya. Singkatnya, dia bisa bermain di ruang sempit. Itu yang membuat saya tertarik," tambah Tsuboi.

Seperti halnya Tsuboi, Direktur Olahraga Verdy, Atsuhiko Ejiri, juga memiliki pendapat yang tidak berbeda jauh tentang kemampuan Arhan. Saat pertama kali melihat rekaman pertandingan Indonesia, dia merasa Arhan bisa dibawa ke Jepang untuk berkompetisi di J2 League.

"Yang penting dalam sepakbola adalah menghadap ke depan (menyerang), opsi ke depan, ide ke depan. Itu tidak cukup hanya dengan tidak kehilangan bola saja. Jadi, saya memiliki kesan dia bisa memiliki opsi ke depan. Saya sudah melihat videonya. Dan, yang pertama menarik saya adalah kecepatan," ujar Ejiri.

"Setelah itu, kualitas umpannya yang tinggi. Dengan melihat permainan Arhan, saya rasa itu akan bisa bermanfaat di J2 League," tambah Ejiri.

Tak lupa, Ejiri menyakan Arhan tentang sepakbola yang selama ini dimainkan Verdy di kompetisi Negeri Sakura. Dan, Arhan menjawab dengan santai. "Menurut saya Verdy tim yang sangat baik, kuat, dan meraih beberapa kejuaraan (kompetisi)," ujar Arhan. 

Pemain yang memiliki lemparan ala Rory Delap itu juga harus menjawab pertanyaan posisi mana yang disenangi. "Penampilan optimal saya di bek kiri. Itu karena saya sudah dari dulu, dari diklat, memang sudah main di bek kiri. Tapi, saya pernah main satu tahun di winger. Saya juga nyaman di winger. Saya juga pernah setengah tahun main di gelandang bertahan. Saya juga bisa di bek kanan," ungkap Arhan. 

"Saya juga memiliki kelebihan lemparan ke dalam, tendangan bola mati, umpan silang yang baik, tembakan yang baik. Saya juga punya kecepatan," tambah Arhan. 

Terkait keluarga, Arhan juga menjelaskan tentang orang tuanya. "Keluarga saya tinggal di Blora. Saya dari desa. Orang tua saya (ibu) pedagang sayur. Bapak saya tidak bekerja karena sedang sakit. Saya main sepakbola untuk membanggakan orang tua, membantu (ekonomi) orang tua," beber Arhan.

Dalam video itu, Verdy juga tidak lupa menayangkan wawancara dengan orang tua Arhan. Menurut sang ibu, Arhan sudah menyukai sepakbola sejak kecil dan main bola plastik di halaman rumah tetangga. "Arhan itu anaknya baik, ceria, pemalu. Dia kalau diajak bicara asyik," ujar sang ibu. 

Sementara sang ayah menyebut Arhan sebagai anak yang sangat bersemangat. "Saya berharap Arhan tidak hanya bermain di klub Indonesia saja. Tapi, juga bisa main di klub besar luar negeri seperti di Eropa, Asia, atau Jepang," kata sang ayah. 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network