Libero.id - Luciano Spalletti mengakui Barcelona pantas mendapatkan hasil imbang melawan Napoli pada leg pertama play-off Liga Europa di Camp Nou, Jumat (18/2/2022) dini hari WIB. Tapi, dia menegaskan itu bukan penalti karena hanya mengenai kuku Juan Jesus.
I Partenopei memiliki awal yang sempurna. Mereka memimpin melalui serangan Piotr Zielinski pada kesempatam, yang dibuat oleh beberapa kerja hebat dari Eljif Elmas.
Meski Barcelona mendominasi penguasaan bola di babak kedua, mereka jarang menguji Alex Meret kecuali penalti Ferran Torres, yang diberikan karena Juan Jesus menyerempet umpan silang Adama Traore dengan ujung jarinya. VAR memutuskan pelanggaran.
"Kami mencoba untuk menjaga ketat di babak kedua. Tapi, kami berakhir terlalu dalam, dan itu adalah masalah ketika anda melakukannya melawan Barcelona. Itu adalah sesuatu yang seharusnya tidak kami lakukan, meski tidak ada keraguan kualitas lawan kami," kata Spalletti, kepada Sky Sports Italia.
"Ada saat-saat selama pertandingan ketika kami tampaknya tidak dapat mengatur tekanan tinggi, kami mengopernya ke belakang, dan membiarkan tim lain melakukan push up. Ini adalah area di mana kita benar-benar perlu meningkatkan di masa depan," tambah eks pelatih AS Roma itu.
Spalletti tidak senang dengan panggilan VAR untuk penalti Barcelona. Pasalnya, tidak ada pemain Barcelona yang memprotes pada saat itu. Apalagi, itu hanya ujung jari Juan Jesus. Dan, itu tampaknya tidak mengubah arah bola dari umpan silang Adama Traore.
"Dengan segala hormat, saya akan mengatakan Barcelona pantas mendapatkan hasil imbang. Tapi, penalti itu tidak ada. Itu tidak mengubah arah. Itu tidak menyentuh ujung jarinya, itu menyentuh jari kelingkingnya. Lengan juga tampak dalam posisi yang cukup alami," kata Spalletti.
"Pemain bertahan harus selalu menjaga tangan mereka di belakang punggung mereka setiap saat, yang membatasi gerakan saat berlari, atau saya tidak tahu apa yang harus mereka lakukan," tambah Spalletti.
"Seperti yang saya katakan, Barcelona pantas menyamakan kedudukan, tapi itu bukan penalti," pungkas pelatih berkepala plontos tersebut geram.
(andri ananto/anda)
Opini