Bagus Kahfi Tentang Cara Melatih Shin Tae-yong: Penuh Disiplin dan Tanggung Jawab

"Penyerang masa depan Indonesia..."

Berita | 08 February 2022, 14:49
Bagus Kahfi Tentang Cara Melatih Shin Tae-yong: Penuh Disiplin dan Tanggung Jawab

Libero.id - Nama Bagus Kahfi tidaklah lagi asing.  Berkat bakat yang ia miliki, saudara kandung Bagas Kaffa itu diboyong oleh klub Eredivisie Belanda,  FC Utrecht, saat ini pemain berusia 20 tahun itu tengah berjuang di skuad junior Utrecht.

Shin Tae-yong memutuskan untuk tidak memanggil sejumlah pemain yang berkiprah di klub luar negeri untuk memperkuat timnas Indonesia U-23 di ajang Piala AFF U-23 yang akan dimulai pada 14 Februari mendatang di Kamboja.

Nama Bagus Kahfi termasuk diantaranya, namun keputusan juru taktik asal Korea Selatan itu logis, mengingat yang akan diikuti bukanlah turnamen resmi yang masuk dalam kalender FIFA. Shin ingin Bagus Kahfi dan lainnya lebih fokus memaksimalkan karier mereka yang berharga di luar negeri.

Ngomong-ngomong soal Bagus Kahfi dan Shin Tae-yong. Eks pemain Barito Putera itu sudah mencicipi beberapa gaya kepelatihan dari juru taktik yang bermacam-macam. Namun khusus Shin Tae-yong, Bagus mengaku punya kesan tersendiri.

Di era Shin Tae-yong, kali terkahir Bagus Kahfi merasakan bermain pada Oktober lalu untuk uji coba Timnas U-23 dan Kualifikasi Piala Asia U-23 2022.

Selama dilatih oleh Shin Tae-yong, Bagus mengungkapkan ada dua nilai yang ia pelajari baik-baik  dari sosok pelatih yang pernah membawa Korea Selatan menang atas Jerman itu.

"Kedisiplinan dan Coach Shin juga mengajarkan saya caranya tidak menjadi orang yang tidak bertanggung jawab," ucap Bagus dikutip dari kanal YouTube PSSI.

Bagus sendiri baru mencatat 4 penampilan bersama Timnas U-23 dengan capaian 1 gol. Ia tampil dua kali di laga uji coba kontra Tajikistan dan Nepal, yang lainnya saat melawan Australia dalam laga dua leg di Kualifikasi Piala Asia U-23 2022.

Pada leg kedua melawan Australia, Bagus merasakan betapa tidak main-main seorang Shin Tae-yong. Saat itu ia baru masuk pada menit ke-56 namun dinilai kurang maksimal dan harus ditarik kembali di menit 83.

"Jadi saya harus bertanggung jawab ketika tim membutuhkan saya. Ketika saya menyerang, ketika saya bertahan. Itu [tanggung jawab dan disiplin] dua hal yang selalu ditekankan kepada saya," imbuhnya.

Semoga Bagus Kahfi makin berkembang, mengingat Indonesia tengah krisis pemain depan yang haus akan gol.

Simak wawancara lengkapnya dibawah ini:

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network