Kisah Pemain Yunani Kolaps di Lapangan, Tak Terselamatkan Akibat Minim Fasilitas Medis

"Meski masalahnya sama, Eriksen dan Aguero jauh lebih beruntung dari anak muda ini."

Biografi | 04 February 2022, 13:00
Kisah Pemain Yunani Kolaps di Lapangan, Tak Terselamatkan Akibat Minim Fasilitas Medis

Libero.id - Serangan jantung di sepakbola sudah sering terjadi dan menimpa beberapa pemain. Contohnya, Christian Eriksen dan Sergio Aguero. Tapi, beberapa nama tidak seberuntung itu. Akibat main di kompetisi dengan fasilitas kesehatan minim, nyawa tidak bisa diselamatkan. Sebut saja Alexandros Lampis di Divisi III Liga Yunani.

Lampis tidak sepopuler Eriksen atau Aguero. Dia juga tidak bermain di pertandingan dengan sorot mata kamera sebanyak Euro 2020 atau La Liga 2021/2022.

Berbeda dengan Eriksen dan Aguero, nasib Lampis benar-benar tragis. Bermain untuk GS Ilioupolis dalam sebuah pertandingan dan baru berjalan lima menit, pemain berusia 21 tahun tersebut tiba-tiba pingsan. Tidak ada yang menganggapnya sebagai hal serius pada awalnya sampai beberapa menit.

Kemudian, saat orang-orang sadar, barulah penanganan medis dilakukan. Sayangnya hal itu juga kurang memadai. Bahkan, jauh dari standar sepakbola profesional.

Tim medis tak bisa melakukan resusitasi jantung dan paru-paru (RJP) karena tidak tersedia defibrilator. Di sana juga tidak ada ambulans yang tersedia untuk membawa Lampis ke rumah sakit terdekat. Akibatnya, pertolongan pertama untuk pemain yang kolaps di lapangan tidak bisa diberikan.

Lebih tragis lagi, Lampis dibiarkan berlalu tanpa pertolongan medis memadai atau usaha membawanya ke rumah sakit selama sekitar 20 menit. Dan, nyawa Lampis tidak terselamatkan.

Pihak klub kemudian mengumumkan kabar duka itu lewat sirus resminya. "Aleko kami, teman kami, saudara kami, anda pergi dengan sangat tidak adil. Seluruh tim, seluruh kota berduka hari ini. Kata-kata tidak keluar. Hanya rasa sakit yang tak tertahankan dan rasa sakit di perut. Selamat jalan Alecara," tulis Ilioupolis.

Insiden mengejutkan itu terjadi hanya delapan bulan setelah Eriksen terjatuh saat bermain untuk Denmark di Euro 2020 . Seperti Lampis, sang gelandang mengalami serangan jantung. 

Tapi, Eriksen memiliki nasib yang lebih beruntung. Hanya sepersekian detik setelah Eriksen terjatuh, wasit langsung meniup peluit, Simon Kjaer melihat kondisi rekannya, dan tim media datang dengan peralatan canggih. Saat itu, dokter dan petugas medis dapat segera bertindak dengan CPR dan jantungnya berdetak kembali.

Eriksen membuat pemulihan penuh di rumah sakit, memiliki ICD dipasang, dan menandatangani kontrak enam bulan dengan Brentford pada minggu lalu untuk kembali ke sepakbola profesional.

Seperti Eriksen, Aguero juga sangat beruntung. Meski terpaksa pensiun dini, nyawa Kun bisa tertolong saat mengeluhkan sesak napas dalam pertandingan La Liga yang dijalani Barcelona. Lagi-lagi, itu berkat penanganan medis yang cepat dan dengan teknologi kesehatan kelas satu.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network