Momen Penalti Terburuk di Dunia Gagalkan Kamerun ke Final Piala Afrika 2021

"Penalti yang mematahkan hati jutaan penduduk Kamerun. Cek videonya!"

Viral | 04 February 2022, 08:24
Momen Penalti Terburuk di Dunia Gagalkan Kamerun ke Final Piala Afrika 2021

Libero.id - Semua tahu jika adu penalti adalah tentang keberuntungan. Tapi, untuk mendapatkan keberuntungan itu, sang eksekutor harus mencoba mengarahkan bola ke sudut terbaik, bukan melambung jauh dari tiang gawang. Lihat saja yang dilakukan Clinton N'Jie saat Kamerun melawati babak tos-tosan melawan Mesir.

Semifinal Piala Afrika 2021 yang kedua antara tuan rumah Kamerun dengan Mesir, Jumat (4/2/2022) dini hari WIB, harus ditentukan melalui adu penalti. Dua negara tersukses dalam sejarah kompetisi itu tak lepas setelah 120 menit laga.

Baik Mohamed Salah atau Vincent Aboubakar,  jimat dan kapten untuk negara masing-masing, tidak berhasil menemukan jalan melewati kiper lawan.  Jadi, itu berakhir dengan adu penalti dan dengan cara yang paling dramatis untuk menyelesaikan pertandingan sepakbola profesional. 

Mesir akhirnya menang untuk mengamankan kencan dengan Senegal di final. Sialnya, Kamerun gagal tiga dari empat penalti yang dimiliki. 

Lebih tragis lagi, salah satu penalti, yaitu dari N'jie sangat memalukan. Mantan striker Tottenham Hotsour tersebut bahkan dianggap melakukan salah satu tendangan dari titik putih terburuk yang pernah ada. Dan, kegagalan itu jugalah yang membuat The Pharaoh berpesta. 

Berdasarkan rekaman video yang viral, N'jie mengambil langkah yang tepat. Dia mencoba mengarahkan bola ke sisi kiri atas kiper. Keputusan yang tepat karena pemnjaga gawang Mesir bergerak ke kanan bawah. Masalahnya, bola tembakan N'Jie melambung jauh. Kira-kira lebih dari satu meter dari tiang.

Jadi, berkat tendangan penalti N'Jie yang menyedihkan, Piala Afrika 2021 memiliki final Salah versus Sadio Mane untuk dinanti pada Minggu, (6/2/2022). Ini seperti Derby Liverpool bagi keduanya.

Senegal akan masuk ke permainan sebagai favorit demi menjadi juara untuk pertama kalinya. Itu karena mereka memiliki tim yang jauh lebih kuat di atas kertas dan belum pernah menyelesaikan pertandingan hingga ke perpanjangan waktu di babak gugur.

Mesir sebaliknya telah bermain 120 menit di ketiga pertandingan setelah babak penyisihan grup, dengan dua di antaranya juga melalui adu penalti.

Tapi, bisakah Salah dan rekan-rekannya yang lelah melakukan sesuatu yang mengecewakan? Anda tentu tidak akan melupakan mereka, karena mereka telah menunjukkan semangat tim yang luar biasa dan pengetahuan untuk mencapai final. Dan, final selalu berbeda.
 

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network