Kisah Karier Romario di Barcelona

"Gaya hidup yang sempat bikin pusing Johan Cruyff."

Analisis | 31 January 2022, 05:23
Kisah Karier Romario di Barcelona

Libero.id - Kita kembali ke Camp Nou di tahun 90-an. Sebelum adanya Lionel Messi, sebelum adanya Ronaldinho, Barcelona pernah punya bintang dengan nama Romario. Dia adalah ikon Barcelona pada masanya.

Lihatlah Romario di masa jayanya dan Anda tidak akan selalu percaya dia pesepakbola. Tetapi, setelah Anda melihatnya dengan bola di kakinya, semua keraguan akan sirna.

Romario pertama kali menjadi terkenal di Eropa saat kariernya yang sarat gol bersama PSV Eindhoven, yang membuatnya berada di puncak daftar pencetak gol selama tiga musim berturut-turut.

Itulah yang membuat Barcelona kepincut, lalu memboyongnya pada musim panas 1993.

Cetak Hattrick Saat Debut di Barcelona

Romario melakukan debutnya di laga kandang melawan Real Sociedad di depan ribuan suporter di Camp Nou. Dengan nomor 10 di punggung, Romario mencetak hat-trick dalam 90 menit yang mengesankan.

Gol pertamanya adalah ciri khas Romario: melesat di antara dua bek dan sepakan keras mendatar ke pojok gawang lawan. Yang kedua adalah masterclass dalam sentuhan dan gerakan, tendangan kaki yang indah setelah satu-dua yang mustahil dengan Pep Guardiola muda.

Gol ketiganya juga tak kalah bagus, di mana Michael Laudrup memberi sebuah umpan chip. Alih-alih menunggu bola jatuh ke tanah, dia melakukan tendangan voli ke arah kiper yang mengambil langkah maju. Itu adalah penyelesaian yang fantastis dan tak terduga.

Kehidupan di Luar Lapangan Romario

Seiring berjalannya musim, Romario menetap di lingkungan barunya dan di luar aktivitas lapangan hijau. Romario tampak sangat menikmati kehidupan malam di Catalunya.

Alih-alih pindah ke rumah keluarga bersama istrinya, dia bersikeras membeli apartemen penthouse di pusat kota. Jika tidak ada pertandingan, Romario tidur di siang hari dan pergi ke klub malam seperti Bruce Wayne di Viagra.

Gaya hidupnya mulai menimbulkan ketegangan di rumah dan tempat kerja. Di luar lapangan, Romario tidak terkendali, dan itu sangat disayangkan oleh istrinya.

Di lapangan, giliran pelatih Barcelona saat itu, Johan Cruyff, yang mengalami frustrasi akibat ulah strikernya itu.

Latihan yang menjadi hal rutin tak diindahkan lagi oleh Romario. Dia tidak berkomunikasi dengan baik dengan rekan-rekan setimnya dan dia tampak tidak tertarik dengan semua itu.

Yang ada dipikirannya, semakin cepat dia bisa pulang, semakin cepat dia bisa tidur siang, semakin cepat dia bisa mandi, dan pergi ke lantai dansa.

Tapi, ajaibnya, saat dimainkan Romario menunaikan tugasnya dengan baik dan elegan.

Gol Bersejarah Romario di El Clasico

Contoh klasik datang pada malam El Clasico musim 1994. Laga penuh rivalitas. Laga  yang sarat dengan sejarah dan kebencian. Beberapa hari sebelum laga digelar.

Sementara rekan satu timnya bersiap untuk pertempuran besar ini, Romario memiliki bentrokan sendiri untuk dihadapi. Saat itu adalah musim karnaval di Rio de Janeiro dan dia membutuhkan waktu istirahat untuk mengisi ulang baterainya, dia ingin menikmati hari-hari dengan dikelilingi oleh pantai dan bikini.

Dia bernegosiasi dengan pelatih tentang perpanjangan waktu istirahat, dengan syarat dia mencetak dua gol di El Clasico.

Si jenius kecil itu malah mencetak tiga gol alias hattrick. Dan, apa boleh dikata, janji telah disepakati usai laga bersejarah itu. Romario bergegas mengejar penerbangan untuk kembali ke tanah airnya. Menikmati karnaval.

Pada musim itu, Romario mencetak 30 gol dalam 33 pertandingan liga saat tim Catalunya itu mengalahkan Deportivo la Coruna dalam perebutan gelar.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network