Demam NFT di Sepakbola, Bagaimana dan Siapa Saja yang Terlibat?

"Pesepakbola juga manusia biasa, tidak ingin ketinggalan tren."

Viral | 27 January 2022, 14:31
Demam NFT di Sepakbola, Bagaimana dan Siapa Saja yang Terlibat?

Libero.id - Tren Non-Fungible Token (NFT) ternyata tidak hanya menarik minat orang-orang biasa seperti Ghozali Everyday dari Semarang. Deman mencari uang dari dunia digital juga melanda pesepakbola-pesepakbola ternama dunia.

Fenomena NFT ini membuat banyak orang menjadi penasaran. Bahkan saat memasuki dunia Metaverse, NFT bisa menjadi salah satu bisnis yang paling populer di masa depan. Lalu, apa sebenarnya NFT itu? Dan, apakah ada hubungannya dengan sepakbola? Jika ada siapa saja pemain yang terlibat di dalamnya?

Mungkin anda pernah melihat orang-orang seperti John Terry, Neymar, dan pesepakbola lainnya mengubah ikon media sosial mereka menjadi salah satu kera kartun, atau melihat jenis seni digital ini diperdagangkan. NFT tertentu telah dibeli dengan harga yang besar.

NFT adalah singkatan dari "Non-Fungible Token", yang berarti koleksi digital unik yang dilacak pada blockchain untuk membuktikan keasliannya yang unik. Data yang mendasari NFT dibeli dan dijual dengan harga yang sangat tinggi, dan dapat mewakili apa pun yang ditemukan secara online, termasuk seni, foto, sorotan pertandingan, rendering piala 3-D, dan file musik.

Orang dapat menganggap NFT mirip dengan koleksi kehidupan nyata seperti kartu perdagangan atau piringan hitam karena masing-masing memiliki kualitas sendiri. Mereka tidak dapat digantikan oleh spesimen yang sama persis, atau dalam kasus NFT, data dasar yang sama persis, sehingga membuat mereka "tidak dapat dipertukarkan".

Hanya satu orang yang dapat memiliki sesuatu yang telah diautentikasi secara digital di blockchain, meski orang lain dapat menyimpan versi non-resmi lainnya sendiri. Seringkali NFT sepakbola diberi legitimasi tambahan karena diproduksi langsung oleh pemain, klub, atau liga.

"Sebagai sebuah mekanisme, NFT memungkinkan untuk memberikan nilai pada seni digital, yang membuka pintu ke lautan kemungkinan untuk media yang tak terkekang oleh keterbatasan fisik," kata Noah Davis, seorang ahli spesialis seni kontemporer di Balai Lelang Christie's London, dilansir Goal UK.

Jika seseorang memposting NFT mereka secara online, tidak bisakah seseorang mengklik kanan, menyimpannya, dan "memilikinya" juga?

Misalnya, jika seseorang di Twitter, mengubah ikon mereka menjadi NFT yang mereka beli seharga jutaan pounds, pengguna lain dapat mengklik kanan dan menyimpan gambar itu dan menggunakannya sebagai ikon mereka sendiri. Itu sesuatu yang banyak dilakukan oleh pengguna Twitter.

Inti dari NFT adalah bahwa suatu barang memiliki kode dasar yang dilampirkan padanya dengan bukti catatan pembeli, yang berarti bahwa hanya mereka yang memiliki versi resminya. Dengan kata lain, gambar yang diklik kanan tidak akan dianggap "nyata" karena tidak didukung oleh data di blockchain.

Namun, platform media sosial seperti Twitter mulai memperkenalkan insentif untuk mencegah NFT dijiplak oleh orang lain. Pengguna yang membayar untuk Twitter Blue dapat memiliki NFT yang diautentikasi dengan benar sebagai ikon mereka, dengan layanan berbayar yang memungkinkan pengguna NFT untuk menampilkan ikon mereka sebagai segi enam.

Mengapa pesepakbola membeli NFT? Bagi mereka yang sudah kaya, membeli NFT tampaknya merupakan investasi yang mudah dan sukses, terutama jika NFT juga sangat populer. 

Pesepakbola dapat menggunakan status dan kekayaan mereka untuk membeli NFT, yang mahal dan dapat menelan biaya hingga ratusan ribu pounds. Mereka bisa menjualnya di tempat yang lebih tinggi di kemudian hari. Itu adalah sebuah proses yang dikenal sebagai "pindah tangan".

"Dulu, pemain yang pensiun biasa membuka pub atau berbicara setelah makan malam. Sekarang kita melihat orang-orang seperti John Terry menggunakan gaya hidup jutawannya untuk menarik pendukung agar membeli NFT dengan janji tak terucapkan bahwa itu akan memungkinkan mereka mengakses jenis gaya hidup yang dia miliki," kata Martin Calladine , salah satu penulis Fit and Proper People, sebuah buku baru tentang bagaimana klub sepa bola dimiliki.

Pada dasarnya, para pemain pesepakbola terkenal menggunakan pengaruhnya untuk maju di pasar NFT. Itu dilihat oleh banyak ahli sebagai sarana investasi yang mirip dengan jenis perdagangan spekulatif lainnya seperti pasar saham.

Pasar NFT sudah menjadi pasar yang menguntungkan bagi mereka yang aktif berdagang. Kartu Kylian Mbappe misalnya, berpindah tangan pada Desember 2020  dengan harga sekitar 65.000 pounds (Rp1,1 miliar) di platform Sorare. Dan, akhir pekan ini, jumlah itu dapat dihancurkan oleh kartu Erling Haaland yang unik.

Siapa sana pemain yang membeli NFT? Terry telah aktif di pasar NFT, setelah menjual "John Terry Ape" untuk lelang yang akhirnya menarik tawaran lebih dari 5.200 pounds (Rp100 juta ). Sebuah proyek NFT berjudul Bored Ape Yacht Club (BAYC) sangat populer di kalangan selebritis dan tokoh terkenal. Mereka tersedia untuk dibeli di OpenSea, pasar NFT.

Reece James juga tampaknya terlibat dalam pasar NFT, meski hanya pemberian. Ada lagi Ashley Cole, Tammy Abraham, hingga Bobby Zamora.

Selain itu, gelandang Manchester United, Paul Pogba, baru-baru ini juga mendukung proyek NFT CryptoDragons. Pemain Prancis tersebut sempat mengumumkan rencananya untuk membeli Telur NFT.

"Saya senang mengumumkan kepada anda bahwa saya bermitra dengan proyek fenomenal bernama CryptoDragons. Ini pertama kalinya saya mendapatkan NFT. Jadi, ini sangat besar. Anda tahu saya akan mendapatkan beberapa telur naga sehingga anda tahu apa yang akan terjadi. Saya akan menjadi Bapak Naga," kata Pogba di Instagram miliknya.

Bukan hanya Pogba, Trent Alexander-Arnold juga sempat terlibat dalam perdagangan NFT setelah mengubah gambar profilnya menjadi NFT Muhammad Ali. Tapi, dia diam-diam menghapusnya setelah beberapa reaksi negatif dari penggemar. 

Beberapa bintang sepakbola lainnya, seperti Antoine Griezmann, Gerard Pique, hingga Rio Ferdinand, juga telah berinvestasi di seluruh platform seperti Sorare yang memasarkan banyak NFT kepada pengguna.

Apa itu NFT Bored Ape? Bored Ape Yacht Club adalah proyek NFT populer yang membuat desain dengan monyet. Kartun monyet menampilkan banyak sekali desain, dan masing-masing unik. Kustomisasi meliputi penggantian aksesoris, latar belakang, dan pakaian.

"Harga dasar" termurah untuk NFT BAYC adalah 66ETH (163.000 pounds atau Rp3,1 miliar). "Ketika anda membeli Bored Ape, anda tidak hanya membeli avatar atau karya seni yang terbukti langka. Anda mendapatkan akses keanggotaan ke klub yang manfaat dan penawarannya akan meningkat seiring waktu. Bored Ape Anda dapat berfungsi sebagai identitas digital, dan membuka pintu digital anda," kata Bored Ape Yacht Club.
 

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network