Kisah Omar Meziane, Pria Keturunan Maroko Jadi Juru Masak Timnas Inggris

"Makan tidak memenangkan duel. Tapi, tanpa makan, duel tidak dapat dimenangkan."

Biografi | 27 January 2022, 06:40
Kisah Omar Meziane, Pria Keturunan Maroko Jadi Juru Masak Timnas Inggris

Libero.id - Yang seringkali luput dari sepakbola adalah makanan. Orang-orang hanya fokus pada apa yang terjadi di lapangan hijau, seperti apa pemain bertanding, dan seterusnya. Tapi, tanpa makanan, tidak akan ada energi. Itu berarti tidak ada juga aksi-aksi indah para pemain.

Di sepakbola Eropa, lazim di sebuah klub atau tim nasional mempunyai koki khusus untuk menyajikan hidangan yang lezat dan sehat untuk kebutuhan energi semua anggota skuad. Contohnya, The Three Lions yang memiliki Omar Meziane sebagai juru masak yang menyajikan makanan lezat bergizi tinggi.

Seperti para pemain di skuad Inggris, Meziane juga telah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk membuktikan dirinya layak dipanggil dan membela negara. Hasilnya, dalam dua edisi turnamen besar terkahir, Piala Dunia 2018 dan Euro 2020, Meziane selalu jadi andalan di dapur.

"Saya sebenarnya mendapat pesan teks yang menanyakan apakah saya ingin bergabung dengan timnas Inggris. Itu seperti ketika seorang pemain dipilih dan itu adalah suatu kehormatan. Tapi, saya tidak bisa membandingkannya dengan apa yang dilakukan pemain sepakbola," ujar Meziane, dilansir Goal UK.

Ilmu memasak Meziane diturunkan dari sang  ayah yang asli Maroko. Tapi, bisa sampai ke titik yang dia capai hari ini merupakan hasil kerja kerasnya selama puluhan tahun.

Selain memasak untuk skuad Inggris, Meziane adalah koki pribadi untuk sejumlah pemain Chelsea dan Fulham. Dia juga telah menerbitkan buku masaknya sendiri. Dia tidak hanya memasak, melainkan juga menawarkan saran umum kepada pemain top seperti Harry Kane, Mason Mount, atau Raheem Sterling, tentang menu diet yang cocok.

"Lingkungan yang kami ciptakan adalah untuk tidak melakukan apa pun selain menang, berhasil, dan menjadi yang terbaik. Ini ajaib. Tapi, juga benar-benar kerja keras. Ini adalah pekerjaan yang penuh tekanan dan anda harus menganggapnya serius dan memikul tanggung jawab atas segala sesuatu yang selalu benar," kata Meziane.

"Saya suka berpikir bahwa dengan salah satu pemain yang saya ajak bicara, saya telah membuat beberapa dampak. Tidak peduli seberapa kecil itu. Saya hanya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa makanan lebih dari sekadar ayam, brokoli. Ini bisa menyenangkan dan lezat," ungkao Meziane.

Klub dan timnas di Eropa, sekarang mempekerjakan profesional top seperti Meziane. Para pemain juga memiliki koki pribadi untuk membantu mereka mengontrol asupan makanannya.

"Ini tentang memasak untuk kinerja dan pemulihan. Ini juga tentang makanan yang tepat dan pada waktu yang tepat. Kita semua tahu apa yang baik untuk kita. Ini tentang memiliki pola makan yang baik dan seimbang. Itu berarti ikan, kalkun, dan ayam berkualitas baik," beber Meziane.

"Kami mencampurnya dengan jumlah karbohidrat yang tepat dan banyak sayuran. Bermain dua pertandingan seminggu, anda harus memastikan para pemain itu mengisi bahan bakar dengan benar. Jika mereka tidak terlalu sering bermain, anda harus menyesuaikan asupannya karena mereka tidak membakar banyak kalori," lanjut Meziane.

Kelihatannya enteng. Tapi, makanan bagi Meziane merupakan pondasi awal bagi pemain untuk bisa melakukan yang terbaik di lapangan.

"Sehari sebelum pertandingan, kami ingin memastikan bahwa saya membuat makanan yang benar-benar enak. Tapi, itu juga akan banyak protein tanpa lemak. Mungkin kalkun atau ayam. Ini akan menjadi peningkatan jumlah karbohidrat, dan karbohidrat itu pada dasarnya bisa datang dari mana saja," kata Meziane.

"Ini bisa berupa sepiring penuh pasta dengan beberapa pesto. Pada saat itu, anda juga bisa memperkenalkan brownies cokelat. Tubuh mereka akan menyimpannya semalaman sehingga mereka bisa bermain keesokan harinya. Ini akan memberi anda energi pada hari berikutnya untuk pertandingan. Dan, kemudian itu hampir sama pada hari pertandingan," ungkap Meziane.

"Setelah pertandingan, ini tentang pemulihan, yang berarti koki dapat mencabut banyak batasan pada apa yang mereka makan. Pascapertandingan, ini semua tentang mencoba mendapatkan kembali semua energi yang baru saja mereka keluarkan setelah 90 menit," beber Meziane.

"Di situlah hamburger atau pizza. Sesuatu yang rasanya sangat enak, sangat cepat, dan nyaman untuk mereka makan sehingga kita bisa mengisi bahan bakar mereka. Mereka pada dasarnya akan dapat pulih lebih cepat karena mereka memiliki permainan lagi dalam waktu tiga hari," lanjut Meziane.

Tren mengkonsumsi makanan sehat tampaknya juga mulai mencapai sepakbola Indonesia ketika Shin Tae-yong datang. Meski tidak memiliki koki khusus untuk skuad Garuda, pelatih asal Korea Selatan itu sejak awal melarang pemain timnas makan makanan yang mengandung minyak dan pedas.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network