Kenalkan Diana di Meo, Wasit Wanita Italia yang Video Dewasanya Tersebar

"Masih berusia 22 tahun dan diramalkan punya masa depan cerah. Ini profilnya."

Biografi | 25 January 2022, 20:15
Kenalkan Diana di Meo, Wasit Wanita Italia yang Video Dewasanya Tersebar

Libero.id - Dalam beberapa hari terakhir, para penggemar sepakbola Italia digemparkan dengan beredarnya sebuah video dewasa di sejumlah platform media sosial. Pelakunya bukan orang biasa, melainkan seorang wasit wanita Italia. Dia, Diana de Meo. Wasit muda yang diramalkan punya masa depan cerah.  

Masih berusia 22 tahun, Di Meo tercatat di Komisi Wasit (Komwas) Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC) sebagai hakim garis yang memiliki lisensi untuk pertandingan-pertandingan sepakbola wanita di level junior. 

Dia berasal dari Pescara dan tercatat sebagai mahasiswi jurusan Hukum Bisnis di D'Annunzio University of Chieti-Pescara. "Saya mengikuti sepakbola sejak kecil karena saya tumbuh dalam keluarga yang didominasi anak laki-laki yang suka sepakbola," kata Di Meo dalam wawancara dengan Gioco Pulito.

"Pada 2015 ada orang-orang dari FIGC datang ke sekolah saya. Mereka mencari anak-anak yang bersedia dididik menjadi wasit. Saya memutuskan untuk mencobanya. Saya memulai kursus pada Oktober 2015 dan pada Desember 2015 saya lulus kursus itu," tambah Di Meo.

Seperti di banyak negara, FIGC juga memiliki pengurus di tiap daerah. Dan, setelah lulus kursus, Di Meo bergabung dengan FIGC cabang Percara (semacam Asprov PSSI di Indonesia). Dia baru diizinkan menjadi asisten wasit di level junior sepakbola wanita.

"Pengalaman terburuk saat saya benar-benar tegang ketika melakukan debut. Saat itu usia saya 16 tahun. Itu pertama kali saya mengalami begitu banyak ketegangan. Sebaliknya, kenangan terbaik saya adalah kembali ke lapangan setelah penghentian paksa karena Covid-19," kata Di Meo.

"Saya berharap akan ada lebih banyak wasit wanita karena FIGC telah membuat langkah besar. Ada banyak gadis yang terlibat. Contohnya Francesca di Monte, yang memimpin Serie A dan Serie B, serta  merupakan satu-satunya asisten wanita (di level atas). Dan, saya harap ini yang pertama dari deretan nama yang panjang," tambah Di Meo.

Dalam sistem wasit di Italia, seseorang harus meniti karier dari bawah. Orang seperti Di Meo saat ini baru menjadi asisten wasit di laga wanita junior. Tapi, dia bisa terus berkembang seiring waktu. Dan, bukan hal mustahil akan memimpin Serie A atau Liga Champions di level pria.

Saya berharap untuk menjalani pengalaman ini sebanyak mungkin sebagai wasit dan untuk membangun karier saya dari pertandingan ke pertandingan dan sejauh mungkin. Saya berharap bisa menginjak rumput di beberapa stadion penting seperti San Siro, yang merupakan impian saya," ungkap Di Meo.

Wawancara dengan Gioco Pulito pada September 2021. Sialnya, pada Januari 2022, sebuah video mesum tersebar di sejumlah platform media sosial dan mendadak viral di Italia. Dalam video itu tampak jelas diperankan Di Meo.

Mengutip Daily Star, Di Meo mengakui bahwa itu memang dirinya. Dalam curhat di Instagram pribadinya, dia terkejut mendapati video mesum miliknya, yang seharusnya tetap menjadi rahasia dan tersimpan rapat sebagai koleksi pribadi, justru tersebar di media sosial.

"Saya lalu mengunci diri di rumah dan menangis selama dua hari. Seseorang pasti berhasil masuk ke ponsel saya. Kalau tidak, saya tidak tahu bagaimana diambil. Itu video pribadi milik saya dan tidak pernah saya posting. Ini adalah situasi yang tidak saya inginkan," ujar Di Meo. 

Lebih lanjut, Di Meo menjelaskan dirinya sudah melapor ke Kepolisian Italia. Petugas menyebut akan melakukan penyelidikan dan berjanji akan segara menemukan orang yang tidak bertanggung jawab itu. 

"Saya telah mengajukan keluhan dan pihak berwenang akan mengurus semuanya. Saya berharap bisa memberikan suara mewakilkan semua korban yang dipersalahkan. Padahal, sebenarnya pelakunya ada di balik layar," ujar Di Meo.

Berbeda dengan Indonesia, menurut hukum Italia, video semacam itu tidak bisa dikategorikan sebagai kejahatan. Yang masuk ranah kriminal ketika orang tersebut meretas ponsel atau komputer seseorang dan kemudian mendapat keuntungan dari tindakan itu. Dan, hukuman penjara enam tahun menanti sang pelaku.

(andri ananto/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network