Nostalgia, Pengalaman Boaz Salossa Tolak Tawaran Tim yang Membesarkan Nama Keisuke Honda

"Alasannya sangat menyentuh, respek!"

Berita | 23 January 2022, 07:02
Nostalgia, Pengalaman Boaz Salossa Tolak Tawaran Tim yang Membesarkan Nama Keisuke Honda

Libero.id - Boaz Salossa, salah satu talenta sepakbola terbaik di Tanah Air. Dalam urusan mencetak gol, mantan pemain Persipura Jayapura itu tidak perlu diragukan lagi, dalam 305 penampilannya di semua kompetisi bersama tim Mutiara Hitam, Boaz sukses mencetak 182 gol dan bersama Skuad Garuda ia sukses mencetak 14 gol dari 50 penampilan.

Diawal kemunculannya sendiri, Boaz sudah digadang-gadang bakal menjadi salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Dalam ajang PON (Pekan Olahraga Nasional) 2004 yang digelar di Palembang, Boaz sukses keluar sebagi top skor dengan raihan 10 gol, semenjak saat itu kariernya menanjak di persepakbolaan Tanah Air.

Puncak karier sepakbola Boaz sendiri terjadi pada tahun 2010-2011, saat ia sukses membawa tim Mutiara Hitam menjuarai Indonesia Super League (ISL), Indonesian Inter Island Cup dan keluar sebagai top skor ISL.

Pada saat itu, tawaran dari banyak klub bermunculan, tidak hanya domestik, tapi juga dari tim asal Eropa.

Pada tahun 2011, VVV Venlo, tim asal Belanda yang pernah membesarkan nama Keisuke Honda dan Nordin Amrabat, meminati jasa Boaz saat itu dan ketertarikan mereka disampaikan langsung oleh Ruud J.C. Voll, promotor sepakbola Indonesia-Belanda.

Ruud Voll yang kini bekerja untuk Instinkt Sports, saat itu tengah memfasilitasi pendekatan striker kelahiran 16 Maret 1986 itu dengan VVV Venlo.

"Termasuk penampilan Boaz Solossa yang membuat mata dunia terbuka, ketika menerobos sisi kiri pertahanan timnas Uruguay dan mengelabuhi kiper Juan Castilo, 16 Oktober 2010," ujarnya pada Radio Nederland Worldwide.

Menurut promotor yang mendatangkan Frits Korbach ke PSM Makassar 2006 itu, Boaz punya sendiri memiliki kualitas yang bisa bersaing di persepakbolan Belanda.

"Boaz memiliki instink killer dan pemberani untuk masuk defensi lawan dan mencetak gol. Saya rasa VVV saat ini membutukan goal getter seperti Boaz".

Selain VVV Venlo, tim asal Italia, Cesena juga meminati jasa Boaz.

Jauh sebelum itu, mantan pelatih timnas Indonesia, Peter Withe pernah menyarankan Boaz untuk mencoba trial dengan tim divisi dua Liga Inggris agar bisa mengasah kualitas menyerangnya.

Tanggapan Boaz

Boaz yang kini bermain untuk Borneo FC, menolak semua tawaran tersebut karena tidak ingin mengecewakan masyarakat Papua, terutama untuk keluarganya saat itu.

"Saya belum tahu itu, jika toh saya ditawari untuk main di sana, saya akan pikir-pikir dulu, karena saya tidak ingin membuat masyarakat Papua kecewa," ujar Boaz kepada Tempo Interaktif pada 2011 silam.

Gaji yang ditawarkan oleh VVV Venlo sendiri terbilang menggiurkan saat itu, yakni Rp44 juta  per pekan.

"Jika suatu saat saya bermain untuk negara lain, itu pun setelah ada restu dari masyarakat Papua dan Indonesia, saya tidak ingin hanya mengejar karir untuk sebuah klub yang belum saya kenal," lanjutya.

Kala itu, sebagai kapten tim Mutiar Hitam, Boaz juga memiliki tanggung jawab yang lebih untuk tim.

"Saya bertanggungjawab penuh pada tim, saya tidak ingin meninggalkan tim karena sebuah tawaran bagus, kita lihat saja nanti" pungkasnya.

Sebagai catatan, Boaz sendiri adalah pemain Indonesia pertama yang masuk ke dalam daftar Best Asian Football Player (2017) oleh majalah FourFourTwo.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network