Peringkat 13 Pemenang Puskas Award 2021

"Nomor 11 menjadi pemain Asia pertama yang melakukannya."

Analisis | 20 January 2022, 14:26
Peringkat 13 Pemenang Puskas Award 2021

Libero.id - Erik Lamela adalah penerima penghargaan FIFA Puskas Award 2021 alias yang terbaru, tetapi pertanyaannya adalah gol mana yang menjadi terbaik secara keseluruhan sejak era dimulainya penghargaan tersebut pada 2009?

Penghargaan ini didirikan untuk mengenang Ferenc Puskas, mantan bintang timnas Hungaria dan Real Madrid yang mencetak 512 gol dalam 528 penampilan, dan rekor dunia saat itu 84 dalam 85 pertandingan internasional.

FIFA Puskas Award juga dimaksudkan untuk merayakan seni, sebuah gol yang indah, dan paling estetis dalam satu tahun kalender - dan inilah daftarnya:

13. Mohamed Salah – 2018

Tidak ada keraguan bahwa Salah adalah salah satu pemain terbaik di dunia selama musim 2017/2018. Dan, salah satu bukti tak terbantahkan itu adalah golnya yang satu ini ketika Derby Merseyside.

Salah berhasil melepaskan pengawalan sebelum masuk ke dalam dan menendang bola dengan kuat, hingga bola melengkung melewati kiper.

12. Wendell Lira – 2015

Bio Twitter Lira hanya berbunyi 'Pemenang Penghargaan Puskas FIFA 2015'. Meskipun dia layak menerimanya, banyak yang beranggapan bahwa gol pemenang tahun 2015 bisa lebih baik.

Lionel Messi berada di urutan kedua dengan gol khas Messi, sementara yang ketiga adalah gol Alessandro Florenzi dari dekat garis tengah – melawan Barcelona.

Itu juga merupakan tahun di mana David Ball dari Fleetwood Town masuk daftar pendek, dan mungkin pantas untuk menang karena keterampilannya yang brilian lewat gol lob dari jarak 25 yard.

Tapi, kenyataannya gol akrobatik dari dalam kotak penalti dengan kerja sama yang juga apik membuat Lira menerima penghargaan tersebut.

11. Mohd Faiz Subri – 2016

Tidak diragukan lagi ini adalah gol yang luar biasa, Faiz Subri menjadi pemain Asia pertama yang melakukannya. Tendangan bebas dari jarak jauh yang tiba-tiba berbelok arah ketika di udara itu benar-benar memukau.

10. Son Heung-min – 2020

Alih-alih mengoper ke salah satu rekan setimnya di Tottenham, Son memutuskan berlari sendirian menghadapi hampir seluruh pemain Burnley.

Meskipun dikelilingi oleh lima pemain pada satu titik, penyerang asal Korea Selatan itu mampu berlari hampir sepanjang lapangan sebelum mencetak gol dengan cara yang benar-benar keren.

9. Cristiano Ronaldo – 2009

Penerimaan penghargaan puskas untuk kali pertama diberikan ke Cristiano Ronaldo untuk sebuah gol sepakan jarak jauhnya yang menghujam kencang ke gawang lawan.

8. Daniel Zsori – 2019

Melalui improvisasi yang brilian, Zsori mengubah umpan silang yang mengerikan menjadi gol kelas dunia.

Fakta bahwa tendangan salto ini menjadi penentu kemenangan pada menit ke-93 pada debut senior Zsori membuatnya semakin pantas untuk mendapatkan penghargaan tersebut.

7. Erik Lamela – 2021

Setelah Son Heung-min memenangkan penghargaan untuk golnya melawan Burnley pada tahun 2020, Lamela memastikan bahwa gol Tottenham menjadi yang teratas dalam beberapa tahun berturut-turut.

Pemain asal Argentina itu terkenal mencetak gol rabona melawan Asteras pada tahun 2014, tetapi upayanya yang sama saat melawan Arsenal ini lebih indah lagi.

6. Hamit Altintop – 2010

Melihat seorang pemain melakukan tendangan sudut lurus ke dalam adalah salah satu pemandangan sepakbola paling indah.

Melihat seorang pemain melakukannya dari sudut yang sangat jauh dari kotak berarti Anda baru saja melihat pemenang Puskas Award. Itulah proses gol kapten timnas Turki ini

5. Miroslav Stoch – 2012

Butuh keberanian untuk melakukan tendangan voli dari luar kotak penalti yang bolanya datang dari sepak pojok, apalagi dengan ketinggian bola dan tiga pemain berlomba untuk menutupnya. Lebih kerennya lagi Stoch mencetak gol dengan kaki sampingnya.

4. James Rodriguez – 2014

Bola datang melalui sundulan ke arahnya, lalu James Rodriguez dengan tenang melakukan kontrol dada. Dengan sedikit membalikkan badan, mantan pemain Real Madrid itu melakukan tendangan voli – ini adalah gol yang sangat-sangat menyenangkan untuk ditonton.

3. Neymar – 2011

Menonton ini memang membuat Anda bertanya-tanya bagaimana Lionel Messi tidak pernah memenangkan penghargaan, tetapi gol dari Neymar memang benar-benar sensasional.

Yang kedua dari empat nominasi berturut-turut untuk Neymar, dan ini adalah yang terbaik.
Satu-dua, keterampilan dan kemudian finishing yang jitu dengan cara menjatuhkan badan setelah bola ditendang. Epik.

2. Zlatan Ibrahimovic – 2013

Ibrahimovic memenangkan penghargaan ini untuk gol salto di luar nalar dari jarak luar kotak penalti. Joe Hart cuma bisa garuk-garuk kepala saat Inggris dikalahkan oleh Swedia.

Itu adalah gol keempat Ibra pada malam itu. Dia menghadap jauh dari gawang. Bola itu sekitar tujuh kaki dari tanah. Itu adalah tendangan overhead.

1. Olivier Giroud – 2017

Definisi 'gol indah', mulai dari tendangan Giroud di setengah lapangannya sendiri, hingga tendangan kalajengking yang membentur pojok atas, melalui bagian bawah mistar gawang.

Giroud sendiri mengaku beruntung bisa melakukan gerakan seperti itu, tapi inilah yang dimaksud dengan Puskas Award. Jenis gol yang hanya bisa Anda lihat sekali seumur hidup – atau, dalam hal ini, dua kali dalam waktu seminggu setelah Henrikh Mkhitaryan melakukan hal serupa.

Tempat kedua pada 2017, kebetulan adalah seorang penjaga gawang yang mencetak gol penyeimbang pada menit ke-96 dengan tendangan salto dari jarak 18 yard.

(mochamad rahmatul haq/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network