Libero.id - Jurgen Klopp tidak percaya ada tim yang tetap baik-baik saja, saat ditinggalkan oleh Mohamed Salah dan Sadio Mane. Liverpool merasakan absennya duo tersebut saat bermain imbang dengan skor kacamata melawan Arsenal.

Salah dan Mane, bersama dengan gelandang Naby Keita, sedang menjalani tugas negara di Piala Afrika.

Mane mencetak gol kemenangan di menit-menit terakhir pada hari Senin untuk Senegal kontra Zimbabwe, dia dan pemain Guinea, Naby Keita saling berhadapan saat negara mereka berjumpa pada hari Jumat.

Sementara itu, Salah tidak dapat berbuat banyak saat Mesir kalah 1-0 dari Nigeria dalam pertandingan pembuka di grup mereka.  Penyerang yang telah mencetak 23 gol di semua kompetisi musim ini untuk Liverpool itu, hanya memiliki empat sentuhan di kotak penalti lawan dan hanya berhasil melakukan satu kali tembakkan yang tepat sasaran.

Klopp akan senang jika memiliki duo bintang itu pada semifinal EFL Cup, karena Liverpool frustrasi oleh 10 pemain Arsenal di leg pertama semifinal mereka di Anfield.

Pengusiran Granit Xhaka di pertengahan babak pertama mengakibatkan Mikel Arteta beralih ke sistem 5-3-1 yang sangat kompak, namun meski begitu Liverpool tidak dapat menghancurkan mereka.

The Reds menguasai 78,1 persen penguasaan bola dan 17 percobaan. Sedangkan, untuk Arsenal tiga kali. Hal ini wajar karena tuan rumah memiliki keunggulan jumlah pemain.

Penjaga gawang Arsenal memberi Takumi Minamino peluang emas di menit ke-90, tetapi pemain internasional Jepang itu, yang memiliki enam upaya tembakan (terbanyak dari pemain manapun), gagal mencetak gol di gawang yang sudah menganga. Tendangannya justru melambung tinggi.

Peluang itu adalah yang terbaik dari permainan Liverpool, menurut Opta, dengan nilai gol yang diharapkan 99 persen.

Ditanya dalam konferensi pers pasca-pertandingan apakah Liverpool bisa lebih siap menghadapi absennya pemain kunci (Salah dan Mane), Klopp menjawab: "Tim mana pun akan kehilangan Salah, Mane, dan Keita.

"Bisakah kita bersiap untuk itu? Saya rasa tidak.

"Kami sudah tahu itu selama bertahun-tahun. Tim ini adalah apa yang kami miliki malam ini, bisa bermain dan mencetak gol, pasti."

Laga di Anfield ini awalnya ditetapkan sebagai pertandingan kedua, tetapi wabah COVID-19 di Liverpool membuat pertandingan minggu lalu di Stadion Emirates ditunda.

Klopp sekarang akan membawa timnya ke London utara minggu depan, dengan mengetahui bahwa pemenang akan mengambil satu tempat di final untuk bertarung melawan Chelsea.

“Kami tidak cukup kreatif. Kami tidak melakukan beberapa hal dengan cukup baik tetapi pada akhirnya 0-0, babak pertama [dalam pertandingan],” katanya.

"Kami tidak berpikir pertandingan ini berakhir untuk kami. Kami akan mencobanya Kamis depan."

Jika mereka berhasil maju ke pertandingan Wembley dengan Chelsea, Liverpool yang menghadapi Brentford di Liga Premier pada hari Minggu, akan berusaha memenangkan Piala EFL untuk rekor kesembilan kalinya.

(moch imam sholikhin/nz)