Kisah Kocak Saat Harry Kane Klaim Gol Christian Eriksen, Jadi Bahan Olok-olokan

"Jika anda ingat, ini terjadi pada 2018. Jika lupa, cek videonya!"

Viral | 07 January 2022, 11:54
Kisah Kocak Saat Harry Kane Klaim Gol Christian Eriksen, Jadi Bahan Olok-olokan

Libero.id - Sejak lama Liga Premier dihuni sejumlah penyerang hebat yang bersaing ketat untuk menduduki puncak klasemen pencetak gol terbanyak. Berbagai cara akan dilakukan untuk menjebol jala lawan. Termasuk aksi kocak yang Harry Kane saat mengklaim gol Christian Eriksen sebagai miliknya.

Cerita super unik, lucu, sekaligus ikonik ini terjadi pada 2017/2018. Saat itu, Kane berhasil meraih sepatu emas Liga Premier tiga musim berturut-turut.

Penyerang Tottenham Hotspur itu selalu melakukan yang terbaik untuk mendekati jumlah gol Mohamed Salah selama bulan-bulan terakhir musim tersebut. Karena itu, Kane senang dengan gol yang dihasilkan setiap pekannya. Dia tidak peduli apakah gol itu datang dari kaki, kepala, dada, atau ujung rambut.

Contohnya, pada 7 April 2018 saat Spur menghadapi Stoke City di Bet365 Stadium. Hasil akhirnya Tottenham menang 2-1. Tapi, ada kisah unik yang dikenang  Kane hingga hari ini. 

Saat itu, Christian Eriksen telah membuka skor untuk Tottenham. Kemudian, Mame Biram Diouf menyamakan kedudukan 1-1 untuk Stoke. Kemudian, gol kemenangan klub London Utara itu akhirnya datang saat Eriksen mengambil tendangan bebas dari sisi kanan pertahanan Stoke.

Eriksen menendang bola lambung. Tampaknya, itu adalah umpan. Selanjutnya para pemain Tottenham berlarih menyebut umpan itu di kotak penalti. Tampaknya, Kane selangkah lebih maju ketika bola terlihat menyerempet ujung rambutnya dan masuk ke gawang The Potters yang dijaga Jack Butland. 

Faktanya, bola sama sekali tidak mengenai Kane. Jangankan kepala, ujung rambut penyerang Inggris itu juga tidak mengenai bol. Jadi, sudah pasti itu adalah gol Eriksen.

Uniknya, dalam wawancara setelah pertandingan, Kane dan Eriksen berdiri bersama menjawab pertanyaan media. Sang jurnalis bertanya itu gol siapa. "Saya bersumpah demi kehidupan putri saya bahwa saya menyentuh bola. Tapi, tidak ada yang bisa saya lakukan," kata Kane saat itu kepada Sky Sports. 

"Jika mereka membalikkannya, mereka membalikkannya. Jika mereka menuruti kata-kata saya, mereka menuruti kata-kata saya. Begitulah adanya. Yang terpenting adalah kami memenangkan pertandingan," tambah Kane.

Lalu, bagaimana komentar Eriksen di sebelahnya? Pemain Denmark itu hanya bisa tersenyum geli melihat kelakuan sahabatnya. "Saya tidak tahu (kena Kane atau tidak). Tapi, dia merayakannya. Tidak masalah yang penting kami menang," kata Eriksen yang langsung ditimpali Kane: "Itu gol saya". Keduanya tertawa geli.

Gol itu awalnya dikreditkan kepada Eriksen. Tapi, keputusan itu diubah menjadi milik Kane ketika Tottenham mengajukan banding. Tujuannya, membantu Kane dalam perebutan sepatu emas dengan Salah.

"Gol itu awalnya diberikan kepada Christian Eriksen. Tapi, setelah mempertimbangkan kesaksian pemain dan meninjau rekaman pertandingan, panel tiga orang menyetujui sentuhan terakhir pada bola adalah milik Kane," bunyi pernyataan resmi Liga Premier.

Apakah orang puas dengan hal itu? Tentu saja tidak. Seperti biasa, lini masa media sosial diwarnai dengan perdebatan sengit. Bahkan, Salah ketika itu sempat memberi komentar lewat Twitter saat tahu keputusan Liga Premier memenangkan Kane. "Wooooooow benarkah?" tulis pemain asal Mesir itu.

Namun, patut dicatat bahwa drama seputar klaim sederhana Kane bahwa bola menyentuh bahunya memiliki dampak pribadi yang panjang. Menurut Mauricio Pochettino, Kane kecewa karena dia tidak pernah ingin membuat kontroversi ini.

"Bagi anda, terkadang itu adalah hal kecil atau sederhana. Tapi, bagi mereka (Pemain), ini menjadi lebih besar dan lebih besar. Anda tidak bisa menghentikannya. Itulah yang terjadi. Dia akan belajar banyak dari kasus ini," kata Pochettino.

Jadi, apa yang terjadi hari itu masih terus dibicarakan penggemar Liga Premier hingga hari ini. Bahkan, dijadikan bahan lelucon maupun meme di media sosial yang bertahan lama. Dan, itu masih merupakan momen yang sangat aneh dalam sejarah Liga Premier.

(atmaja wijaya/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network