Libero.id - Theo Walcott akan selalu punya tempat tersendiri di hati para penggemar Arsenal. Pemain asal Inggris itu bergabung dengan klub yang semula bermarkas di Highbury, kini Emirates Stadium, pada Januari 2006. Dia bergabung sebagai seorang remaja potensial berusia 16 tahun. Dia diboyong dengan mahar 12 juta pounds dari Southampton.
Walcott menikmati 13 musim yang sukses di raksasa London utara, dengan catatan yang tidak juga bisa dikatakan buruk. Pemain mungil dengan gerak kaki yang lincah itu membuat 397 penampilan dan mencetak 108 gol.
Sayangnya, Walcott mengalami beberapa cedera serius selama waktunya bersama Arsenal. Cedera terparahnya terjadi pada pertandingan Piala FA saat Arsenal melawan rival sengitnya, Tottenham, pada 4 Januari 2014.
Arsenal memimpin 2-0 ketika Walcott harus mengalami cedera untuk kesekian kalinya. Walcott yang tidak bisa berjalan sementara waktu tidak bisa melanjutkan permainan dan harus ditandu keluar.
Ketika itu, pemain sayap berkepala plontos itu mendapat perlakuan kurang mengenakkan secara verbal oleh penggemar Spurs saat dia ditandu keluar dari lapangan.
Alih-alih murung, Walcott memutuskan untuk mengembalikan ejekan itu dengan cara yang terhormat.
Walcott tersenyum berseri-seri dan memberi isyarat dengan menggunakan tangannya '2-0' kepada fans Spurs, menandakan skor kemenangan Arsenal saat itu.
Apa yang dilakukan oleh Walcott pada akhirnya jadi bumerang untuk fans Tottenham, dan itu hanya membuat fans Spurs semakin gusar.
Walcott pada akhirnya mengalami cedera ligamen anterior cruciatum di lutut kirinya dan harus absen selama 11 bulan.
Dia dilempari koin saat berada di tandu, dan dirinya sangat mengenang peristiwa itu saat berbicara kepada publik pada 2021.
“Cedera lutut adalah yang terburuk karena saya tidak tahu saya melakukannya. Itu sebabnya saya melakukan tanda 2-0 untuk para penggemar Tottenham,” kenangnya.
“Saya mendapat sekitar 16,32 pounds (sekitar Rp 317 ribu) di tandu saya dari semua koin yang mereka lontarkan ke saya. Itu sebabnya saya melakukannya. Saya bisa pergi dan membeli beberapa permen, sebanyak uang itu," ujar Walcott bercanda.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Opini