Libero.id - Sebuah tim sepakbola SMA di Jepang menjadi pembicaraan di seluruh dunia setelah video skenario tendangan bebas tidak langsung viral. Ini sebuah taktik super jenius, yang kemungkinan besar tidak pernah terpikirkan oleh pelatih-pelatih hebat sekelas Pep Guardiola atau Juergen Klopp.
Momen membanggakan itu terjadi saat SMA Takagawa Gakuen menjamu SMA Seiryo di kompetisi antarsekolah bergengsi di Negeri Sakura, All Japan High School Championship. Tim tuan rumah meraih kemenangan 4-2.
Salah satu gol mereka adalah sundulan dari bola mati dari sayap kanan. Tampaknya, itu gol biasa-biasa saja karena banyak pemain profesional maupun amatir bisa melakukannya. Tapi, jika anda melihat rekaman videonya, anda akan berdecak kagum atas kecerdikan anak-anak sekolah ini.
Bermula ketika pemain SMA Takagawa Gakuen dilanggar tepat di luar kotak penalti, di sudut kiri pertahanan lawan. Para pemain lantas mendiskusikan cara terbaik dan siapa yang bakal maju sebagai penendang. Dua pemain berdiri di depan bola. Salah satunya menjadi penendang menggunakan kaki dan melepaskan bola ke tiangh jauh.
Uniknya, di sisi lain, pemain SMA Takagawa Gakuen lainnya bersiap menyongsong umpan. Tapi, mereka tidak hanya berdiri di kotak penalti sambil mencari celah untuk menyundul bola.
Yang dilakukan pemain-pemain remaja itu cukup mengejutkan. Mereka bergandengan tangan, membuat lingkaran dan berputar-putar. Hal itu menyebabkan kebingungan dari pemain SMA Seiryo yang berusaha mengantisipasi pemain lawan yang akan menyongsong umpan.
Setelah berputar-putar beberapa saat, mereka langsung berpencar lari menuju gawang. Dan, secara bersamaan umpan kaki kiri datang. Salah satu pemain menyundul bola tepat masuk ke dalam gawang.
Menariknya, aksi super jenius di sepakbola level SMA di Jepang bukan kali ini saja terjadi. Beberapa tahun lalu, SMA Fukuoka Timur menjadi pembicaraan ketika memperkenalkan gaya menipu pagar betis lawan saat freekick dengan cara aneh. Teknik itu disebut "tembok menari".
Untuk melawan tembok lawan, mereka membuat pagar betis tandingan di depan pemain lawan. Pagar itu terdiri dari tiga pemain yang saling bergandengan tangan. Ketika wasit meniup peluit, mereka mundur beberapa langkah dan langsung menunduk. Saat itu, si penendang melakukan sepakan.
Dan, proses cerdik tersebut menciptakan sebuah gol indah. Itu sebuah sepakan melengkung ke pojok bawah gawang.
Opini