Alasan di Balik Mundurnya Tatsuma Yoshida dari Kursi Pelatih Singapura

"Malu usai dipermalukan Indonesia atau ada alasan lainnya?"

Analisis | 29 December 2021, 06:14
Alasan di Balik Mundurnya Tatsuma Yoshida dari Kursi Pelatih Singapura

Libero.id - Pukulan telak bagi sepakbola Singapura. Pelatih Tatsuma Yoshida memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Singapura usai tersingkir dari Piala AFF 2020.

Federasi Sepakbola Singapura (FAS) membenarkan sang pelatih mengambil keputusan berat tersebut. Pelatih berusia 47 tahun itu ingin pulang ke negaranya, Jepang, untuk lebih dekat dengan keluarganya di masa pandemi ini.

Keputusan itu tentu saja membuat FAS dengan berat hati melepas mantan pemain Kashiwa Reysol tersebut. Maklum, pelatih kelahiran Chiba, 9 Juni 1974, tersebut dianggap cukup berhasil selama melatih The Lions sejak 2019.

Mantan pelatih Kashiwa Reysol itu membawa The Lions meraih enam kemenangan, empat seri, dan sepuluh kekalahan dalam 20 pertandingan. Salah satu kekalahan digapai Singapura saat menyerah 2-4 dari Indonesia pada leg kedua semifinal Piala AFF 2020.

"Meskipun saya akan kembali ke keluarga saya di Jepang, saya meninggalkan 'keluarga' kedua saya di sini dengan hati yang sangat berat. Saya selalu percaya dan memiliki keyakinan penuh pada para pemain ini, anak-anak saya, dan saya tahu mereka memiliki potensi untuk menjadi yang terbaik di kawasan ini selama mereka terus percaya pada diri mereka sendiri," kata Yoshida dalam laman resmi FA Singapura.

Belum diketahui langkah Yoshida selanjutnya setelah meninggalkan Singapura. Dia dikabarkan bakal melatih di Jepang, bahkan klub J2 League, Ventforet Kofu, kabarnya tertarik mendatangkan Yoshida.

Ventforet sejatinya tak asing dengan Yoshida karena mereka pernah dilatihnya pada 2017-2018. Sayang, Yoshida gagal membawa Ventforet bertahan di J-League setelah terdegradasi pada 2017.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network