Kisah Pria Pajang Jersey Pemain Fiktif Game Online Layaknya Asli, Ada-ada Saja!

"Fans sepakbola kadang memiliki kelakuan aneh dan tidak masuk akal. Ini contohnya!"

Biografi | 13 December 2021, 04:35
Kisah Pria Pajang Jersey Pemain Fiktif Game Online Layaknya Asli, Ada-ada Saja!

Libero.id - Jika anda penggemar fanatik game online Football Manager (FM), pasti tahu susahnya mencari pemain muda, berharga murah, dan rating bagus. Ketika anda bisa mendapatkannya dan sukses diimplementasikan di permainan, rasanya seperti Zlatan Ibrahimovic yang akhirnya bisa menjuarai Liga Champions.

Bermain FM itu seperti memaksa pelatih dan pemain di dunia nyata untuk pensiun dini. Lalu, kita mengambil tempat mereka sesuai keinginan kita.

Namanya juga pemain fiktif, maka mereka tidak memiliki wajah yang sebenarnya atau statistik asli yang didasarkan pada atribut di kehidupan nyata. Karakter itu sengaja dibuat secara acak oleh produsen untuk meramaikan permainan agar lebih menarik bagi para penggemarnya.

Seseorang yang mengetahui benar bagaimana serunya bermain FM atau mereka yang super fanatik akan melakukan hal diluar nalar. Contohnya, Tom Wood. Gamer FM ini sampai harus mencetak dan memajang jersey fiktif pemain kesayangannya di dinding rumahnya. Karakter fiktif itu adalah Bruno.

Wood  merupakan seorang manajer di sebuah klub tenis rekreasi. Dia memulai perjalanan bermain FM pada 2015 (FM2015) di Divisi II Polandia sebelum akhirnya memainkan Ajax Amsterdam.

"Saya sedang melakukan pencarian bakat pemain seperti biasa di liga-liga di Brasil. Saya mencari regen ketika saya melihat Bruno seharga sekitar 500 ribu pounds (Rp9,5 miliar). Saya membawanya ke Belanda (Eredivisie). Dan, di sana dia mulai melejit," kata Wood kepada SPORTbible.

Dalam game yang dimainkan Wood, Bruno mencetak banyak gol. Dia segera diberi peran deep lying forward (DLF) yang penting. Itu bekerja dengan baik dalam sistem menyerang yang dia rancang.

"Awalnya, itu dimulai di sebelah kiri dan terinspirasi dari skema 3-4-3. Dia mengantongi gol demi gol. Setelah beberapa musim, saya akhirnya memindahkannya ke depan. Di sana, dia memenangkan European Golden Boy selama tiga musim berturut-turut, dan memecahkan rekor mencetak gol untuk sementara waktu," ungkap Wood.

Menurut penuturan Wood, di musim 2024/2025, Bruno rata-rata mendapat rating 7,77 di Eredivisie setelah mencetak 36 gol di semua kompetisi. Bukan catatan yang buruk bukan?

Status legendarisnya kemudian diperkuat di tahap akhir kariernya, ketika dia memenangkan Liga Champions bersama Ajax, yang kemudian disusul dengan penghargaan Pemain Terbaik Dunia. Karakter itu juga membantu Wood mencapai musim tak terkalahkan pertamanya di FM.

Untuk merayakan pencapaian luar biasa dalam game dari wonderkid yang berubah menjadi elite, jersey berbingkai dengan nama Bruno sekarang terpampang dengan bangga di ruang tamunya. "Dia sudah tergantung di dinding saya sejak itu," kata Wood.

Wood masih terus bermain sebagai "manajer sepakbola", bertahun-tahun setelah kepahlawanan Bruno di Ajax. "Bagi saya, permainan adalah pelarian dari kenyataan. Terutama tahun lalu ini selama pandemi. Ini menjadi penyelamat saya," pungkas Wood.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0%Suka
  • 0%Lucu
  • 0%Sedih
  • 0%Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network